Sabtu 20 Apr 2019 14:01 WIB

Kebakaran Hanguskan Pabrik Kain di Sukabumi

Kerugian diperkirakan mencapai Rp 1 miliar

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Esthi Maharani
Kebakaran Pabrik / Ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kebakaran Pabrik / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Peristiwa kebakaran melanda sebuah pabrik penggilingan kain atau pengolahan kasur di Kampung Ciburial RT 60 RW 11, Desa/Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/4) dini hari pukul 02.20 WIB. Kejadian tersebut diperkirakan menyebabkan kerugian cukup besar hingga Rp 1 miliar.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, kebakaran tersebut berawal dari kebakaran di gudang pabrik yang merembet ke peralatan lainnya. Salah seorang warga Gunungguruh Yulika (27) mengatakan, warga mengetahui adanya kebakaran setelah mencium adanya asap kebakaran yang berasal dari pabrik.

''Selain itu terdengar adanya bunyi suara barang yang terbakar,'' ujar dia.

Menurut Yulika, warga akhirnya keluar rumah dan melihat kobaran api di pabrik. Selain itu terlihat pekerja pabrik berlarian. Dari pantauannya mobil pemadam kebakaran tiba sekitar pukul 03.30 WIB. Awalnya kobaran api sulit dikendalikan karena banyak benda yang mudah terbakar seperti kain dan yang lainnya.

Pemilik pabrik Dadang mengatakan, kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 1 miliar. Hal ini dikarenakan kebakaran menghanguskan bahan kain, 4 unit mesin penggilingan rusak. Di samping itu 1 unit mobil bak terbuka yang terparkir di dalam pabrik juga terbakar. Dadang merinci bahan kain yang terbakar sekitar 100 ton, empat mesin seharga Rp 550 juta.

Komandan Pos Damkar Cisaat Hera Gunawan mengatakan, upaya pemadaman dengan mengerahkan empat unit damkar. Upaya pemadaman api lanjut Hera dilakukan dengan ekstra karena banyak bahan mudah terbakar. Api bisa dipadamkan sekitar pukul 06.00 WIB. Diduga kebakaran terjadi akibat hubungan pendek arus listrik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement