Sabtu 20 Apr 2019 16:44 WIB

Bawaslu Bandung: Pengawas TPS ada yang Meninggal dan Koma

Bawaslu Kabupaten bandung menyebutkan ada pengawas TPS yang meninggal dan koma

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah warga mencelupkan tinta ke jarinya di tempat pemungutan suara (TPS) (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga mencelupkan tinta ke jarinya di tempat pemungutan suara (TPS) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung mengungkapkan seorang pengawas tempat pemungutan suara (TPS) di Cicalengka, Iman Hermawan (55) meninggal dunia pasca pemilihan umum (pemilu), Rabu (17/4) kemarin.

Diduga yang bersangkutan mengalami kelelahan setelah melaksanakan pemantauan pemilu legislatif dan presiden 2019. Sementara itu, pengawas TPS di Kelurahan Andir, Baleendah, Ganjar Faturohman terbaring koma karena pecah pembuluh darah saat melakukan pembersihan alat peraga kampanye (APK).

Baca Juga

Komisioner Bawaslu Kab Bandung, Hedi Ardhia mengaku turut berbelasungkawa kepada korban Iman Hermawan yang meninggal. Diketahui, yang bersangkutan diduga kelelahan pasca bekerja. Pihaknya akan melaporkan hal tersebut ke Bawaslu Jawa Barat dan Bawaslu Pusat.

"(Iman Hermawan) meninggal karena kelelahan dan kita sudah sampaikan belasungkawa keluarga besar Bawaslu Kab Bandung dan laporan akan disampaikan akan disampaikan ke provinsi dan Bawaslu RI," ujarnya, Sabtu (20/4).

Ia mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi loyalitas dan dedikasi almarhum. Oleh karena itu, layak diberi gelar pahlawan demokrasi. Sementara itu,  Ganjar terbaring koma disalah satu rumah sakit di Kota Bandung.

Dirinya mengatakan, penyelenggara pemilu telah melaksanakan pencoblosan dengan serius dan tidak main-main. Oleh karena itu, pihaknya menilai sikap para elit politik yang bersitegang tidak menunjukan sensitifitas.

"Betapa perjuangan dan pengorbanan (penyelenggara pemilu). Elit diatas ribut, tidak menunjukan sikap sensitifitas apa yang terjadi di pemyelenggara pemilu," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement