Kamis 25 Apr 2019 07:10 WIB

Menhan Beri Pembekalan kepada Prajurit Kopassus

Menurut menhan, tidak ada satupun musuh yang dapat menghentikan Prajurit Kopassus

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pembekalan kepada 448 Prajurit Kopassus, Senin (15/4) di Gedung Balai Komando Kopassus Jakarta.
Foto: kemenhan
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pembekalan kepada 448 Prajurit Kopassus, Senin (15/4) di Gedung Balai Komando Kopassus Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pembekalan kepada 448 Prajurit Kopassus, Senin (15/4) di Gedung Balai Komando Kopassus Jakarta. Dalam pembekalannya Menhan menyampaikan rasa bangga kepada Prajurit Merah Putih Sejati Tribuana Chandraca Satya Dharma.

Menurut dia, prajurit Kopassus begitu luar biasa. "Sekali Prajurit Kopassus turun ke medan tugas maka surut kita berpantang, tidak akan ada satupun musuh yang luput bahkan gunungpun akan terbelah dengan sekali tebas. Tidak ada satupun musuh yang dapat menghentikan Prajurit Kopassus,” ucap Menhan.

Dia mengatakan prajurit Kopassus adalah kebanggaan rakyat yang memegang amanah sebagai penerus cita-cita proklamasi dan meneruskan perjuangan para pahlawan. Menhan menyampaikan dalam era perkembangan modernisasi dan globalisasi saat ini waspadai berbagai macam bentuk ancaman baik ancaman nyata maupun ancaman belum nyata.

photo
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pembekalan kepada 448 Prajurit Kopassus, Senin (15/4) di Gedung Balai Komando Kopassus Jakarta.

Adapun yang menjadi salah satu ancaman yang sangat nyata dan merupakan salah satu bentuk penistaan terhadap agama, negara dan bangsa Indonesia yang sangat berpengaruh terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa adalah terorisme dan radikalisme.

Menhan juga mengingatkan bahwa sebagai bangsa Indonesia harus menyadari jati diri sejati bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Indonesia, kata dia, yaitu bangsa yang memiliki kekuatan persatuan yang dahsyat dari berbagai perbedaan suku, budaya dan agama yang disatukan oleh ideologi Pancasila.

"Oleh sebab itu jika kita tidak menyadari dan tidak dapat menerima kenyataan ini maka kita bukanlah bangsa Indonesia yang tidak layak tinggal di tanah Indonesia," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement