Ahad 28 Apr 2019 21:00 WIB

Pagar Nusa Komit Jaga Keutuhan Bangsa

Pendekar Pagar Nusa tidak pernah diajari kekerasan.

Red: Agung Sasongko
 Ketua Umum Pagar Nusa, Nabil Haroen, yang memimpin Apel Pendekar,
Foto: Istimewa
Ketua Umum Pagar Nusa, Nabil Haroen, yang memimpin Apel Pendekar,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen mengimbau seluruh pendekar Pagar Nusa agar konsisten menjaga dan membela NKRI.

"Kita (Pagar Nusa) harus merapatkan barisan, menjaga soliditas, meng-upgrade militansi dan bergerak lebih taktis dalam rangka membentengi bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman yang ada. Siapapun yang bermain-main dengan demokrasi dan NKRI akan berhadapan langsung dengan pendekar Pagar Nusa,” kata Gus Nabil dalam Harlah NU dan Latihan Gabungan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Sukoharjo, Lapangan Krida Wijaya, dalam siaran persnya, Ahad (28/4).

Gus Nabil menjelaskan, akhir-akhir ini banyak sekali fenomena mempermainkan demokrasi, provokasi dan ajakan untuk terpecah belah antar sesama diumbar di media.

Gus Nabil pun mengingatkan para Pendekar untuk terus berkhidmat dengan cinta kasih serta akhlakul karimah kepada negara dan Nahdlatul Ulama. Menurutnya, dengan keikhlasan dan kesungguhan berkhidmat, barokah para kiai bercucuran menemani aktivitas sehari-hari.

Menurutnya, semakin serius ia berkhidmat, semakin mengalir barokah dan rejeki yang ia dapatkan. Sebaliknya, jika semangatnya kendor, maka rejekinya pun ikut kendor.

“Percayalah barokah para masayikh kita tidak akan pernah habis. Berkhidmat di Pagar Nusa, berkhidmad di NU jangan takut menjadi miskin. Rezeki akan terus mengalir, jika kita ikhlas dan sungguh-sungguh,” ujarnya.

Menurut Gus Nabil, Pendekar Pagar Nusa tidak pernah diajari kekerasan. Pendekar Pagar Nusa harus selalu mempergunakan kekuatannya selaras dengan akal dan hati nuraninya, agar selalu toleran dan ringan tangan dalam membantu serta melindungi tanpa membeda-bedakan.

Ia menegaskan agar Pendekar Pagar Nusa tidak ugal-ugalan, anarkis dan tetap sowan kepada para kiai. “NU dan Pagar Nusa besar bukan karena kita. Sebaliknya, kita semua besar dan berkembang karena berada di NU dan Pagar Nusa. Tetap rendah hati, jangan pernah merasa kitalah yang membesarkan NU, tapi merasalah NU yang membesarkan kita,” tegas Gus Nabil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement