Rabu 01 May 2019 12:57 WIB

Erick Thohir Diangkat Jadi Ketua PRSSNI

Erick bertekad memperkuat eksistensi radio di Indonesia.

Erick Thohir pidato di kongres Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Selasa (30/4).
Foto: IST
Erick Thohir pidato di kongres Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Selasa (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) mengangkat Erick Thohir secara aklamasi sebagai Ketua PRSSNI periode 2019-2023. Proses ini dilakukan dalam Kongres yang berlangsung di Jakarta, Selasa (30/4).

Menurut Erick, perkembangan teknologi yang begitu pesat memiliki dampak yang besar terhadap industri media. Pergeseran dari media konvensional ke digital pun tidak bisa terelakkan. Namun, di tengah era disrupsi ini radio masih tetap terjaga eksistensinya dan masih melekat di hati masyarakat.

Erick mengatakan, radio masih menjadi media pilihan masyarakat. Ini termasuk ketika kita menghadapi rasa penat terjebak kemacetan di dalam kendaraan, radio tetap setia menghibur. Bersama dengan itu pula, radio masih menjalankan perannya sebagai alat pendidik, penerangan, dan hiburan bagi masyarakat.

“Secara emosional, radio sangat lekat dalam kehidupan saya. Industri radio itu pula yang turut mewarnai perjalanan usaha saya. Selama menjadi pelaku usaha, saya mendedikasikan diri untuk turut serta dalam upaya memajukan industri radio di Indonesia. Dari situlah tekad dan optimisme saya terpupuk untuk membawa Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) ini sebagai lokomotif yang mampu membawa industri radio ini menuju puncak kejayaannya,” ujar Erick.

Menurut Erick, untuk mencapai puncak kejayaan tersebut masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ini mengingat banyaknya tantangan dan permasalahan kompleks yang harus dihadapi industri radio sekarang. Beberapa yang sangat vital diantaranya adalah Radio expenditure (Radex) yang secara nasional masih stagnan berjalan ditempat dan potensinya belum digali secara optimal.

Lalu, Erick mengatakan jumlah pendengar radio berdampak pada perebutan pasar pendengar yang beririsan pula dengan masifnya perkembangan platform digital. Masalah ini juga, kata dia, turut menghadirkan efek domino terhadap persepsi pelaku bisnis, yang tidak lagi memandang radio sebagai marketing tools yang sangat kuat.

“Dalam mengemban amanah sebagai Ketua PRSSNI periode 2019-2023 ada empat gagasan utama yang akan menjadi pondasi saya untuk memajukan organisasi ini, pertama meningkatkan daya saing industri radio, kedua meningkatkan radio expenditure, ketiga standarisasi pengelolaan radio, dan yang keempat sinergi pemerintah untuk regulasi yang mendukung kemajuan industri. Empat gagasan ini yang akan menjadi haluan besar yang kemudian akan kita tuangkan menjadi program-program strategis yang saya yakini dapat menjawab tantangan kita hari ini," papar dia.

Malik Syafei dari Masima Corporation menyatakan, dipilihnya Erick sebagai Ketua PRSSNI karena punya track record bagus dalam industri media radio belakangan ini.

“Selain memiliki grup media radio terbesar di Indonesia, pak Erick juga punya visi dan misi untuk menjawab tantangan industri radio di masa depan. Terutama di era revolusi industri 4,0, yang harus memadukan industri radio terkini dengan perkembangam tehnologi. Mungkin nanti berkembangnya menjadi industri audio jika dikaitkan dengam revolusi 4,0. Tapi, apapun itu, radio sebagai media informasi tidak akan mati,” ujar Malik.

Hal senada juga diungkapkan Ganjar Suwargijamhir dari  PRSSNI Jawa Tengah yang menyambut baik penunjukkan Erick Thohir sebagai Ketua PRSSNI. “Selain akan membenahi komunikasi dalam organisasi PRSSNI, pak Erick yang bukan orang baru di industri Radio bisa mengembangkan industri ini lebih maju dengan mengkombinasikan kemajuan tehnologi,” jelas Ganjar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement