Kamis 02 May 2019 16:58 WIB

PKS Terus Bertekad Perjuangkan Buruh

Posisi strategis buruh punya daya tawar dalam perekonomian bangsa.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ahmad Syaikhu
Foto: Republika
Ahmad Syaikhu

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bertepatan hari buruh yang diperingati tanggal 1 Mei, jajaran pimpinan DPW PKS Jawa Barat menyampaikan ucapan selamat hari buruh dan bertekad terus memperjuangkan kepentingan buruh.

Menurut Ketua Umum DPW PKS Jawa Barat, Ahmad Syaikhu, buruh dan pekerja bisa menghadirkan budaya kerja bangsa Indonesia yang mulia. Yakni, pola hubungan kerja di antara pengusaha dan pekerja dengan budaya takaful atau saling menopang.

"PKS terus membangun kemampuan berkhidmat kepada dunia buruh dan dunia kerja secara luas, mari membangun dunia buruh yang sehat bersama PKS," ujar Syaikhu kepada wartawan, Kamis (2/5).

Senada dengan Syaikhu, Haru Suandharu Ketua Tim Pemenangan Pemilu PKS Jawa Barat juga menyatakan buruh dan pekerja secara kualitatif dan kuantitatif strategis dalam memenangkan kontestasi kepemimpinan nasional. Kekuatan jumlah yang terorganisir dan posisi strategis buruh yang punya daya tawar dalam perekonomian bangsa akan menjadi kekuatan politik tersendiri.

"PKS sebagai mengucapkan terima kasih atas kerja sama memenangkan kepemimpinan nasional maupun pemilihan legislatif," katanya.

Ketua Bidang Petani Pekerja Nelayan DPW PKS Jawa Barat Aep Nurdin mengatakan, PKS sejak pendiriannya telah memikirkan dan menggerakkan elemen partai untuk berkhidmat kepada perbaikan dunia buruh. Sehingga kita selalu bisa berkomunikasi dalam agenda-agenda perbaikan dunia buruh.

"Dengan jaringan jaringan struktur partai dan kader yang tersebar luas secara teritorial kita siap bekerja sama membangun dunia buruh yang sehat bersama PKS," katanya. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ قَالَ اُوْحِيَ اِلَيَّ وَلَمْ يُوْحَ اِلَيْهِ شَيْءٌ وَّمَنْ قَالَ سَاُنْزِلُ مِثْلَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ ۗوَلَوْ تَرٰٓى اِذِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ غَمَرٰتِ الْمَوْتِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ بَاسِطُوْٓا اَيْدِيْهِمْۚ اَخْرِجُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ اَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ اٰيٰتِهٖ تَسْتَكْبِرُوْنَ
Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau yang berkata, “Telah diwahyukan kepadaku,” padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata, “Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.” (Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu.” Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.

(QS. Al-An'am ayat 93)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement