Jumat 03 May 2019 14:24 WIB

Nasihat Ibnu Qutaybah untuk Para Pencari Ilmu

Ibnu Qutaybah muncul menjadi salah satu figur penting cendikiawan Muslim.

Ilmuwan Muslim berhasil memberikan penemuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penerus saat ini.
Foto: Photobucket.com/ca
Ilmuwan Muslim berhasil memberikan penemuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penerus saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Qutaybah muncul menjadi salah satu figur penting, terutama dalam deretan cendekiawan Muslim. Ia banyak menimba ilmu ke sejumlah cendekiawan lainnya. Di antara para guru yang menorehkan pengaruh dalam pemikiran Ibnu Qutaybah adalah Ibnu Raahawaih.

Selain itu, ada Muhammad ibnu Ziyaad ibnu Ubaydullaah Az-Ziyadi, Ziyad ibnu Yahya al-Hasani, dan Hatim as-Sijistani. Di sisi lain, Qutaybah pun memiliki sejumlah murid yang menonjol. Salah satunya adalah putranya sendiri, yaitu Ahmad ibnu Abdillah, yang kemudian menjadi hakim di Mesir.

Baca Juga

Ahmad dikenal sebagai orang yang mempunyai hafalan kuat. Ia hafal isi buku yang ditulis ayahnya. Menurut dia, ayahnya telah mendiktekan semua isi buku tersebut kepadanya. Saat di Mesir, ia juga sempat memperdengarkan buku-buku Ibnu Qutaybah kepada sekelompok orang dalam sebuah kajian.

Murid lainnya adalah Ubaydullaah as-Sukri, Ubaydullaah ibnu Ahmad ibnu Bakr, dan Abdullaah ibnu Ja'far ibnu Durustawayh an-Nahawi. Dengan ilmu yang dikuasainya, Ibnu Qutaybah juga tak luput dari pujian yang dilontarkan oleh cendekiawan lainnya.

Abu Bakr al-Khatib al-Baghdadi, misalnya, mengatakan bahwa Ibnu Qutaybah merupakan orang yang dapat dipercaya, beriman kuat, dan mulia. Ibnu Taimiyyah pun sempat memberikan pujian. Ibnu Qutaybah, kata dia, merupakan salah satu imam mulia dan salah satu cendekiawan terbaik.

Orang-orang yang tinggal di wilayah Maghrib, juga sangat menghormati Ibnu Qutaybah yang dianggap sangat berilmu. Buku karya Ibnu Qutaybah banyak mereka gunakan sebagai pedoman dalam mempelajari ilmu, baik dalam bidang agama maupun sastra.

Bahkan, mereka mengatakan, rumah yang tak memiliki buku-buku Ibnu Qutaybah maka tak ada kebaikan yang bisa diambil. Dalam membahas soal sastra dan fikih, Ibnu Qutaybah pernah mengatakan, seseorang yang ingin menjadi ahli agama dan sastra maka perbanyaklah ilmu. 

sumber : Mozaik Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement