REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin menekankan agar wacana people power tidak digunakan melawan konstitusi negara. TKN pun yakin kemenangan Jokowi kini sudah di depan mata.
Wakil Direktur Saksi TKN Lukman Edy mengajak seluruh elemen masyarakat bersabar dan menahan diri. Dengan begitu maka menurutnya akan terhindar dari hasutan pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang asal menuding pemilu curang.
Jika terjadi kecurangan, ia meminta segera dilaporkan pihak Bawaslu beserta alat bukti yang otentik. “Kita sama-sama menjaga situasi tetap aman dan damai. Jika ada keberatan gunakan jalur laporan yang telah disediakan undang-undang. Semua ada aturan mainnya. People power jangan digunakan melawan konstitusi,” kata Lukman Edy dalam keterangan resmi pada Rabu, (8/5).
Untuk saat ini, TKN masih terus menggerakan personel War Room-nya atau tempat perhitungan internal untuk mengumpulkan dan memverifikasi data C1 dari seluruh TPS yang melakukan pemilu ulang maupun lanjutan.
Ia berharap seluruh proses rekapitulasi dapat rampung sebelum 22 Mei 2019. TKN optimistis perolehan suara paslon 01 mampu menembus batas psikologis 80 juta suara. “Kemenangan 01 sudah di depan mata. Kami prediksi perolehan suara Jokowi-Amin segera mencapai 80 juta pada Rabu (8/5). Berarti sudah menembus batas psikologis untuk klaim kemenangan,” ujar politisi PKB itu.
Diketahui, War Room TKN mendapati fakta Pilpres 2019, diantaranya jumlah DPT 192.828.520 dari jumlah TPS 813.350. Sedangkan formulir C1 sebanyak 761.540 yang sudah direkap oleh internal TKN dengan jumlah pemilih 145.454.500. Adapun tingkat partisipasi pada pemilu kali ini mencapai 80,09 persen.
Di sisi lain, dari situs hitung (situng) KPU hingga pukul 11.05 WIB sudah memasukan data dari 579.227 tempat pemungutan suara. Jumlah itu setara 71,22 persen dari 813.350 TPS. Berdasarkan entri data di Situng KPU, Jokowi-Ma'ruf meraih 56,21 persen suara. Adapun pasangan Prabowo-Sandi meraih 43,79 persen.