REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa partainya berjuang keras untuk memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.
Hal itu demi menjawab sindiran mantan Kepala Staf Kostrad Kivlan Zen yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono licik. "Dia tidak tahu bahwa pak SBY begitu keras berjuang untuk memenangkan Pak Prabowo-Sandi," ujar Ferdinand saat dikonfirmasi, Jumat (10/5).
Ferdinand pun menyayangkan pernyataan Kivlan Zen yang menyebut SBY licik. Padahal Kivlan Zen sendiri bukanlah bagian dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) yang merupakan tim sukses dari Prabowo-Sandi.
Selain itu, ia berharap tak ada lagi tudingan-tudingan seperti ini pasca-Pilpres 2019. Menurutnya, hal tersebut justru dapat melemahkan koalisi Prabowo-Sandi. "Saya pikir tidak perlu saling menuding begini, saling menyalahkan, kita jangan menambah lawan. Karena lawan yang ada saat ini saja tidak dilawan," ujar Ferdinand.
Sebelumnya, Kivlan menyindir Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia mengaku mengerti dengan sifat serta karakter Presiden ke-6 RI tersebut karena pernah mendidik SBY saat Kivlan masih aktif di militer.
"Sampaikan saja bahwa SBY licik. Dia junior saya, saya yang mendidik dia, saya tahu dia orangnya licik, dia mendukung 01 waktu menang di tahun 2014," tuturnya.
Kivlan mengungkapkan, SBY sebenarnya tidak ingin mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada pilpres 2019. Meski Partai Demokrat berkoalisi dengan Partai Gerindra, PKS, PAN dan Partai Berkarya mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
"Dia mau mencopot Prabowo supaya jangan jadi calon presiden dengan gayanya segala macam," keluhnya.