Senin 13 May 2019 13:53 WIB

Melawan Arus Jadi Pelanggaran Lalu Lintas Paling Banyak

Operasi Keselamatan Jaya 2019 tercatat 72.389 kendaraan yang berhasil terjaring razia

Rep: Flori Sidebang/ Red: Esthi Maharani
Suasana Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Jaya 2019 di lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/4).
Foto: Republika/Flori Sidebang
Suasana Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Jaya 2019 di lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama 14 hari Operasi Keselamatan Jaya 2019 digelar, tercatat sudah sebanyak 72.389 kendaraan yang berhasil terjaring razia di beberapa wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Operasi Keselamatan Jaya ini mulai digelar sejak 29 April-12 Mei 2019.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Yusuf mengatakan, tidak semua kendaraan yang terjaring razia dalam Operasi Keselamatan Jaya 2019 diberikan sanksi tilang.

"Hasil giat operasi keselamatan jaya 2019 selama 14 hari, sebanyak 13.516 (kendaraan) ditilang dan 58.873 (kendaraan yang terjaring razia) hanya diberi teguran," kata Yusuf dalam keterangan tertulis, Senin (13/5/2019).

Menurut Yusuf, jenis pelanggaran lalu lintas yang paling banyak dilakukan oleh pengendara kendaraan bermotor adalah melawan arus. Tercatat sebanyak 2.419 kendaraan melawan arus yang terjaring razia dalam operasi tersebut.

Sementara itu, sepeda motor menjadi kendaraan yang paling berkontribusi dalam melanggar lalu lintas. Sebanyak 9.152 unit motor melakukan pelanggaran.

"Dilihat dari usia pelanggar, tercatat 3.618 orang berusia 26-30 tahun yang melanggar lalu lintas," lanjutnya.

Seperti diketahui, operasi keselamatan jaya merupakan program rutin yang dilakukan dengan tujuan mengedukasi masyarakat untuk tertib dalam berlalu lintas dan mengurangi angka pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas.

"Tujuan operasi keselamatan ini adalah meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya. Kedua, meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, Senin (29/4/2019).

"Ketiga, operasi ini juga bertujuan untuk menurunkan tingkat korban kecelakaan. Keempat, menambah kepercayaan Polri dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas," sambungnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement