Senin 13 May 2019 14:17 WIB

Pelaku yang Mengancam Penggal Kepala Jokowi Masih Diperiksa

Pengancam Pemenggalan Kepala Jokowi, HS masih diperiksa secara intensif

Rep: Flori Sidebang/ Red: Esthi Maharani
polisi
Foto: istimewa
polisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku ancaman pemenggalan kepala Presiden RI Joko Widodo, berinisial HS telah ditangkap pihak kepolisian. Polisi menyebut, hingga kini, HS masih diperiksa secara intensif guna mengetahui maksud dan motif ancaman terhadap presiden tersebut.

"Tersangka masih dilakukan pendalaman untuk mengetahui motif dan latar belakang (menyerukan ancaman pemenggalan terhadap presiden)," kata Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/5).

Baca Juga

Selain itu, kata Ade, pihaknya juga tengah mendalami keterlibatan seorang perempuan yang turut merekam dan menyebarkan video ancaman tersebut. Diduga perempuan itu berasal dari Sukabumi, Jawa Barat.

"Kita masih melakukan penelusuran, diduga berasal dari Sukabumi ya, ibu (inisial) A, akan kita lakukan pendalaman, kita juga sudah koordinasi dengan teman-teman di Sukabumi," ujar Ade.

Ia menyebut, pihaknya belum dapat menentukan status terhadap perempuan berinisial A tersebut terkait keterlibatannya dalam video ancaman itu. "Nanti kita dalami dulu ya," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, video bernada ancaman akan memenggal kepala Presiden RI Joko Widodo viral di media sosial. HS yang diduga melontarkan ancaman itu ditangkap di Perumahan Metro, Parung, Kabupaten Bogor pada Ahad (12/5) pukul 08.00 WIB.

HS diduga melontarkan ancaman untuk memenggal kepala Presiden Joko Widodo saat melakukan aksi demo di depan Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/5) siang.

Tindakannya itu juga dilaporkan oleh Relawan pendukung capres Joko Widodo (Jokowi) yang tergabung dalam organisasi Jokowi Mania.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement