REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, mengatakan pihaknya menunda rekapitulasi hasil Pemilu 2019 dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Kamis (16/5). Rekapitulasi untuk Sulsel diputuskan untuk dijadwalkan ulang.
"Sampai dengan sore ini kami belum mendapatkan konfirmasi dari sulsel akan bisa tiba malam ini. Jadi Sulsel akan kami jadwal ulang dan akan kami masukkan dalam daftar besok rekapitulasi pada Jumat (17/5)," ujar Arief saat mengakhiri rapat rekapitulasi hasil pemilu nasional untuk Provinsi Jawa Barat, di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.
Arief melanjutkan untuk provinsi DKI Jakarta juga kemungkinan akan bergabung dalam rekapitulasi nasional KPU pada Jumat sore. Pasalnya, pada Jumat pagi KPU DKI Jakarta baru melanjutkan rekapitulasi hasil pemilu tingkat provinsi.
Kemudian, Provinsi Papua Barat mengabarkan akan tiba di Jakarta pada Jumat sore. Sehingga, pada Jumat pagi, KPU tidak akan melakukan rekapitulasi pemilu nasional.
"Kami akan skors sidang rekapitulasi hingga besok (Jumat) pukul 14.00 WIB. Namun, jika sampai pukul 14.00 WIB provinsi-provinsi di atas belum bisa hadir, maka kami akan melanjutkan sidang rekapitulasi pada Sabtu (18/5) pagi," tegas Arief.
Sebelumnya, hingga pukul telah menyelesaikan rekapitulasi hasil suara Pemilu 2019 dari 27 provinsi hingga Kamis (15/5) sore. Dari hasil tersebut, paslon capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul di 16 provinsi.
Sementara itu, paslon capres-cawapres Prabowo-Sandiaga Uno unggul di 11 provinsi. Jumlah total perolehan suara untuk Jokowi-Ma'ruf tercatat sebanyak 70.324.295 suara (55,59 persen). Adapun paslon Prabowo-Sandiaga Uno, meraih total 56.170.866 suara (44,41 persen). Sehingga jumlah selisih suara kedua paslon saat ini mencapai 14.153.429 suara.