REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan berbagi pesan WhatsApp sudah mulai bisa diakses untuk berkirim teks, Rabu (22/5) malam, setelah pada siang sempat melambat hingga tak bisa digunakan seperti biasanya.
Tagar #WhatsAppDown sempat bertengger di posisi teratas tren Indonesia di Twitter, namun kini tagar tersebut sudah menghilang dari daftar 10 teratas, digantikan oleh #TidakAtasNamaSaya, diikuti dengan @PrayForIndonesiaDemocracy dan #TangkapDalangKerusuhan pada posisi tiga teratas.
Pembatasan akses media sosial diputuskan oleh pemerintah untuk sementara sebagai tindak lanjut kerusuhan yang terjadi di Jakarta, pada Selasa (21/5) dini hari. Pembatasan tersebut sesuai dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), sekaligus mencegah beredarnya konten ujaran kebencian, dan hoaks.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan provokator mengunggah kata-kata di WhatsApp (WA) Group. "Ada provokator yang dia mengunggah kata-kata di WA grup. Mengajak menggunakan WA Grup, ada provokator yang melakukan," ujar Kombes Argo dalam temu media di Jakarta, Rabu (22/5) malam.
Argo juga mengatakan provokator menggunakan WA grup untuk terus menginformasikan kejadian terkini.