Kamis 23 May 2019 14:32 WIB

Anies: Delapan Korban Meninggal Akibat Kerusuhan

Data korban meninggal dihimpun oleh Dinas Kesehatan DKI.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Teguh Firmansyah
Suasana saat terjadinya bentrokan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5) malam. Aksi tersebut berlangsung ricuh.
Foto: Republika/Prayogi
Suasana saat terjadinya bentrokan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5) malam. Aksi tersebut berlangsung ricuh.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyebut delapan orang meninggal akibat kerusuhan sejak Selasa (21/5) hingga Rabu (22/5) malam. Ia pun merinci nama-nama tersebut yang ditangani di beberapa rumah sakit di Jakarta.

"Yang meninggal jumlahnya adalah ada delapan orang yang meninggal. Kemarin belum disebutkan namanya karena tidak ingin keluarga mendapatkan kabar sebelum diberitahu secara resmi," ujar Anies di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/5).

Baca Juga

Berikut delapan korban meninggal:

1 Farhan Syafero (L 31) beralamat di Depok

Meninggal di RS Budi Kemuliaan (jenazah dirujuk ke RSCM), 22 Mei 2019.

2 M Reyhan Fajari (L 16) beralamat di Jalan Petamburan 5, RT 010/05, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Meninggal di RSAL Mintoharjo, 22 Mei 2019.

3 Abdul Ajiz, (L 27) beralamat di Pandeglang, Banten. Meninggal di RS Pelni, 22 Mei 2019.

4 Bachtiar Alamsyah (L) beralamat di Batu Ceper, Tangerang. Meninggal di RS Pelni,22 Mei 2019.

5 Adam Nooryan (L 19) beralamat di Jalan Sawah Lio II Gg 3 no 6A RT 6/1 Jembatan 5, Tambora. Meninggal di RSUD Tarakan, 22 Mei 2019.

6 Widianto Rizky Ramadan (L 17) beralamat di Jalan Slipi Kebon Sayur, Kemanggisan, Slipi. Meninggal di RSUD Tarakan.

7 Tanpa Identitas (L). Meninggal di RS Dharmais, 22 Mei 2019.

8 Sandro (L 31). Meninggal di RSUD Tarakan 23 Mei 2019 setelah dirawat sejak 22 Mei 2019.

Anies mengatakan, data ini resmi dihimpun oleh Dinas Kesehatan DKI. Data ini juga untuk menangkal kesimpangsiuran berita yang menyebutkan banyak korban meninggal.

Sementara itu, Anies belum menjelaskan penyebab delapan orang meninggal itu. Ia mempercayakan semua proses kepada kepolisian untuk melakukan penyelidikan.

"Jadi itu delapan nama yang meninggal. Semua prosesnya kita percayakan ke aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan data data ada di rumah sakit kita," kata Anies.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement