Jumat 24 May 2019 19:16 WIB

Pengamanan Gedung MK Diperketat

Polri dan TNI akan menurunkan total delapan kompi personel mereka.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Pengunjung melintas di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (23/5).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung melintas di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamanan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) tampak diperketat menjelang rencana pengajuan gugatan pemilu oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Polri dan TNI akan menurunkan total delapan kompi personel mereka.

"Saat ini yang ada di kantor MK gabungan TNI-Polri ada delapan kompi," ujar Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Harry Kurniawan, saat meninjau kondisi gedung MK, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (24/5).

Harry menjelaskan, pengamanan ini merupakan pengamanan biasa. Pengamanan itu sudah dilakukan sejak beberapa hari yang lalu. Menurutnya, aparat pengamanan sudah mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan dalam pendaftaran sengketa pemilu.

"Terkait aksi, kami sudah mengamankan personel keamanan. Karena personel tersebut memang disiapkan untuk antisipasi baik keamanan objek, yang akan melaporkan dalam sengketa, atau aksi masyarakat yang melakukan aksi di sekitar MK," tutur Harry.

Ia mengaku, pihaknya belum mendapatkan laporan akan adanya aksi dan jumlah peserta yang akan mengikuti aksi tersebut. Tapi, Harry menjelaskan, aparat gabungan Polri-TNI akan tetap melakulan pengamanan situasi.

"Pada prinsipnya kami jajaran polres metro jakarta pusat menginginkan pelaksanaan kegiatan apapun yang memang akan dilaksanakan," tegas Harry.

Pengamanan di sekitar Gedung MK, yakni di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, sudah mulai diperketat sejak aksi di depan Bawaslu berlangsung. Jalan ditutup menggunakan kendaraan barikade milik kepolisian dan kawat berduri di depan Kementerian Pariwisata.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement