Sabtu 25 May 2019 20:04 WIB

Polri: Semua untuk Kepentingan dan Kemanan Masyarakat

Polri menyatakan Polda Metro Jaya memiliki pertimbangan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Muhammad Hafil
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (tengah) bersama Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra (kiri), Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Taibur Rahman (kedua kiri), Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan (kedua kanan) dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono (kanan) menyampaikan situasi terkini pascakericuhan Aksi 22 Mei di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Sabtu (25/5/2019).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (tengah) bersama Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra (kiri), Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Taibur Rahman (kedua kiri), Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan (kedua kanan) dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono (kanan) menyampaikan situasi terkini pascakericuhan Aksi 22 Mei di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Sabtu (25/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri menekankan Polda Metro jaya memiliki pertimbangan tersendiri menutup sejumlah akses menuju gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Hal itu menanggapi kritik pengacara Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02 Bambang Widjojanto yang mengaku megalami hambatan sampai ke MK.

“Semuanya tentu untuk kepentingan dan kemanan masyarakat Jakarta,” kata Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Kemenkopolhukam, Jakarta, Sabtu (25/5).

Baca Juga

Dia meyakini Polda Metro Jaya memiliki pertimbangan dalam menilai dinamika keamanan di wilayah hukumnya, termasuk menutup sejumlah objek vital. Kendati demikian, dia mengatakan penutupan sejumlah ruas jalan terus dievaluasi setiap hari.

Kepolisian akan menyamakan strategi dengan pangdam untuk menentukan langkah-langkah pengamanan, termasuk terkait penutupan jalan. “Kapolda dan pangdam akan evaluasi kembali. kalau situasi kondusif, maka langkah normalisasi kembali akan dilakukan,” ujar Dedi.

Sebelumnya, Bambang Widjojanto menyampaikan kritik saat tiba di MK. Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu merasa mengalami hambatan akses kendaraan bermotor menuju MK di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

“Luar biasa effort-nya, harus dicegat di mana-mana. Mudah-mudahan persidangan tidak dihambat,” kata Bambang. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement