Selasa 28 May 2019 15:58 WIB

Tol Cisumdawu akan Digunakan untuk Arus Mudik

Tol Cisumdawu menjadi jalur alternatif untuk mengurai kemacetan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Sejumlah truk melintasi proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019).
Foto: ANTARA/Puspa Perwitasari
Sejumlah truk melintasi proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pada musim mudik Lebaran 2019 ini, sebagian ruas jalan tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) dipastikan dapat diakses masyarakat. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa, kebijakan tersebut sebagai langkah antisipasi untuk mengurai kepadatan kendaraan. 

Iwa mengatakan, kerap kali terjadi kemacetan pada jalur dari Bandung menuju Sumedang, Majalengka, Cirebon dan Jawa Tengah. Penumpukan kendaraan khususnya sering terjadi di Jalan Cadas Pangeran.

Baca Juga

"Traffic jam-nya di situ (Jalan Cadas Pangeran), paling padatlah. Sebagian jalan tol (Cisumdawu) jadi alternatif, yang dari Rancakalong ke Sumedang," ujar Iwa di Gedung Sate, Selasa (28/5)

Menurut Iwa, Pemprov Jabar melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar terus melakukan  proses peninjauan kesiapan jalur dan kelengkapan jalan secara intensif. Hal itu dilakukan oleh pihak dari kepolisian mengingat prediksi puncak arus mudik di wilayah tersebut terjadi pada H-4 lebaran.

"Sekarang masih diperiksa, karena kanharus memperhatikan aspek keselamatan. Tapi sejauh ini bisa dilalui," katanya.

Sementara menurut Dirlantas Polda Jabar M Aris, hanya sepanjang 5,5 kilometer akses Tol Cisumdawu yang dapat diakses oleh pemudik tahun ini. Tepatnya dari wilayah Pamulihan hingga dengan Rancakalong.

"Tidak sepenuhnya Tol Cisumdawu bisa dioperasikan atau diakses kendaraan. Hanya 5,5 Km, itupun hanya sebelah (satu lajur). Penggunaan (sebagian Jalan Tol Cisumdawu) untuk memecah kepadatan kendaraan di Cadas Pangeran," kata M Aris. 

Catatan lainnya, kata dia, tidak semua kendaraan bisa melintas. Mobil besar dan motor tidak bisa mengakses jalan tersebut. Ia mengimbau kecepatan melaju di jalur  tersebut terbatas. Hal itu karena sarana dan prasarana di dalam tol belum sepenuhnya siap.

"Hanya di pasang sedikit ditambah rambu-rambu, hanya kecepatannya terbatas. Jadi paling cepat nanti 40-50km per jam," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement