REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu Negara RI 2004-2014 Ani Yudhoyono tutup usia pada Sabtu siang setelah menjalani perawatan kanker darah sejak 2 Februari lalu di National University Hospital Singapura. Melalui akun Twitter-nya, politikus Partai Demokrat Andi Arief mengonfirmasikan kabar duka tersebut.
Innalillahi wainnailaihi rojiun, bu Ani telah meninggal dunia pada 11.50 waktu singapura
Baca Juga— andi arief (@AndiArief__) June 1, 2019
Kondisi Ani kembali kritis pada Sabtu siang. Juru bicara keluarga menyampaikan kabar tersebut beberapa jam sebelum kabar wafatnya Ani tersiar.
"Ibu Ani kembali kritis. Mohon doanya para sahabat," kata staf pribadi Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ossy Dermawan kepada wartawan yang menunggu di National University Hospital Singapura.
Sementara itu, Andi Mallarangeng bersama Wakil Sekjen Partai Demokrat, Renanda Bachar menjenguk Ani Yudhoyono di NUH. Dalam kesempatan itu, Andi mengakui kondisi kesehatan Ibu Ani terus menurun, meski ada tanda-tanda perbaikan.
"Pagi hari ini Ibu Ani masih di ICU dan ditangani tim dokter dari Singapura dan kepresidenan," kata dia.