Ahad 02 Jun 2019 16:05 WIB

Kemendagri Sayangkan Pihak tak Hadiri Pelantikan PJ Gubernur

Seharusnya Istri Gubernur sebelumnya menyerahterimakan jabatan sebagai Ketua PKK.

Red: EH Ismail

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melantik Boytenjuri sebagai Penjabat Gubernur Lampung. Pelantikan dilakukan mengingat masa jabatan Gubernur Lampung periode 2014 – 2019 M. Ridho Ficardo, habis pada Ahad (02/6).

Pelantikan dilakukan di Gedung SBP Lantai 3, Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jl. Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat pada Minggu (02/06/2019). Pada acara pelantikan Penjabat (Pj) Gubernur Lampung tersebut hanya dihadiri Gubernur Lampung Periode 2014 – 2019 M. Ridho Ricardo, tidak dihadiri oleh Wakil Gubernur Lampung kepada Bakhtiar, S.H., M.M serta Istri dari Gubernur Lampung Ibu Aprilani Yustin.

Dalam pernyataan Persnya, Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar mengatakan cukup disayangkan acara pelantikan Pj. Gubernur Lampung tidak dihadiri oleh Wakilnya dan istri Gubernur Lampung Periode 2014 – 2019.

photo
Kapuspen Kemendagri Bahtiar (kiri) bersama Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetya

“Disayangkan wakil gubernur  tidak hadir dan istri gubernur sebaga Ketua PKK Provinsi tidak hadir sehingga serah terima Ketua PKK  tidak bisa dilaksanakan,“ ujar Bahtiar.

Seyogyanya acara pelantikan Pj Gubernur Lampung tersebut dirangkaian dengan acara serah terima Ketua PKK Provinsi Lampung. Karena ketidakhadiran istri Gubernur M Ridho Ricardo maka acara serah terima Ketua PKK Provinsi Lampung tidak dapat dilaksanakan.

Pelantikan Pj Gubernur Lampung di hadiri oleh Bapak Menteri Dalam Negeri beserta Ibu, Gubernur Lampung Periode 2014 – 2019 M Ridho, Pj Gubernur Lampung Boytenjuri beserta istri, Sekjen Kemendagri, Pejabat Eselon I dan II Kemendagri dan BNPP serta Jajaran Forkopimda Provinsi Lampung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement