Selasa 04 Jun 2019 12:51 WIB

Dishub Siagakan Mobil Derek Antisipasi Kendaraan Mogok

Penyediaan mobil derek adalah antisipasi dari gangguan di jalur mudik.

Petugas Dinas Perhubungan Kota Tangerang melakukan uji kelayakan bus. (ilustrasi)
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Petugas Dinas Perhubungan Kota Tangerang melakukan uji kelayakan bus. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Perhubungan Kota Tangerang Banten telah menyiagakan mobil derek dalam mengantisipasi terjadinya kendaraan pemudik yang mogok dan dapat menyebabkan kemacetan. Mobil derek tersebut adalah bagian dari kesiapan Dishub untuk mewujudkan perjalanan pemudik yang lancar dan aman.

Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengatakan gangguan di jalur mudik perlu diantisipasi sedini mungkin dan yang akan terjadi. Ia menambahkan penyediaan mobil derek adalah antisipasi dari terjadinya kemacetan.

Baca Juga

"Meski tak ada pasar tumpah di jalur mudik. Namun kendaraan mogok bisa saja terjadi maka itu perlu diantisipasi dengan penyediaan mobil derek dalam membantu sehingga tak terjadi kemacetan," ujarnya di Tangerang, Selasa (4/6).

Dia menjelaskan, jalur mudik di Kota Tangerang dipenuhi pengendaraan saat malam hari. Banyak warga memilih malam disebabkan karena faktor cuaca yang sejuk.

Karena itu, sebanyak 290 personil diterjunkan untuk mendukung pengamanan mudik dan libur lebaran. Jumlah itu akan ditambah 172 personil dari Kepolisian Polres Metro TangerangKota.

Fasilitas pendukung lainnya yang disiapkan pun seperti rambu penunjuk jalan, CC Room, dan peralatan himbauan portable yang nanti dipasang khususnya di terminal. Petugas pun akan memberikan himbauan kepada pemudik yang membawa barang berlebihan demi keselamatan bersama.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement