Selasa 11 Jun 2019 13:48 WIB

Datangi MK, Tim Hukum 02 Lengkapi Berkas

Berkas yang dilengkapi adalah bukti dugaan kecurangan pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Denny Indrayana
Foto: Republika TV/Bayu Adji P
Denny Indrayana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim hukum pasangan Prabowo-Sandiaga kembali mendatangi Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa, (11/6). Tim hukum paslon 02 menyatakan kedatangannya dalam rangka melengkapi berkas.

Perwakilan pengacara 02, Denny Indrayana mengklaim tetap bisa melengkapi berkas hingga hari ini. Meski pihak MK menyatakan, gugatan hasil pilpres yang disetor pada 24 Mei 2019 tak bisa diperbaiki.

Baca Juga

"Kami melengkapi berkas yang semalam. Jadi alhamdulillah, kami melengkapi berkas sesuai hak konstitusional pemohon yang diatur negara dalam UU MK dan UU Pemilu," katanya pada wartawan.

Namun, Denny enggan merinci berkas apa saja yang disampaikan pada hari ini. Ia hanya menuturkan berkasnya berupa bukti dugaan kecurangan kubu Jokowi-Ma'ruf.

"Terutama bukti-buktilah, bukti-bukti. Nanti kalau buktinya apa, argumentasinya apa, temen-teman sebentar lagi akan lihat," sebutnya.

Ia menjelaskan berdasarkan peraturan MK nomor 4 tahun 2018 pasal 10 permohonan akan diunggah setelah diregister dalam Buku Register Perkara Konstitusi (BRPK). Sebelumnya, jubir MK Fajar Laksono menyatakan perbaikan permohonan tidak dikenal dalam hukum acara gugatan pilpres. Yang diperbolehkan hanyalah penambahan alat bukti.

Adapun Pasal 475 UU 7/2017 tentang Pemilu dan Pasal 6 ayat (1) PMK 4/2018 menyebutkan permohonan hanya dapat diajukan dalam jangka waktu paling lama tiga hari setelah penetapan perolehan hasil suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden oleh KPU.

photo
Jalan Prabowo Menggugat ke MK

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement