REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Gempa Bumi tektonik berkekuatan 7,7 SR mengguncang wilayah Laut Banda pukul 09.53 WIB, Senin (24/6). Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi berkekuatan 7,7 SR, selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 7,4 SR.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,44 LS dan 129,17 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 289 km arah barat laut Kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Propinsi Maluku dengan kedalaman 220 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Laut Banda.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Banda ini, dibangkitkan deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault),” kata Rahmat dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/6).
Dia mengatakan guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan di daerah Saumlaki V MMI; Tual III-IV MMI; Subawa dan Sorong III MMI; Dobo, Alor, Fak-Fak, dan Kupang II-III MMI; Manokwari, Bima, Dompu, Banda, Waingapu, Ambon, Bula, Nabire, Merauke, Denpasar, dan Puncak Jaya II MMI.
Rahmat mengatakan hingga pukul 10.27 WIB, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Dia memastikan, hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
“Hingga pukul 10.13 WIB, Hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” ujar Rahmat. Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. n Umi Nur Fadhilah