Kamis 27 Jun 2019 05:22 WIB

Jelang Putusan MK, PA 212 akan Kembali Unjuk Rasa

PA 212 menjamin unjuk rasa pada hari pengumuman putusan MK berjalan damai.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Reiny Dwinanda
Aksi Aksi di Sekitar Gedung MK. Ustad Novel Bamukmin saat melakukan unjuk rasa di kawasan jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jum’at (14/6).
Foto: Fakhri Hermansyah
Aksi Aksi di Sekitar Gedung MK. Ustad Novel Bamukmin saat melakukan unjuk rasa di kawasan jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jum’at (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan kembali turun ke jalan mengawal putusan sengketa perselisihan hasil Pemilihan Umum 2019. PA 212 memastikan aksi dilakukan dengan damai, tanpa membuat kerusuhan.

"Ya besok kita turun lagi dengan aksi super damai dari pukul 08.00 WIB," kata salah satu Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (27/6) malam.

Baca Juga

Novel tidak merinci jumlah massa yang akan ikut aksi mengawal putusan akhir Mahkamah Konstitusi (MK) besok. Ia mengatakan, peserta yang hadir kemungkinan bertambah dari massa yang turun ke jalan pada Rabu (26/6).

"Jamaah kurang lebih seperti hari ini mungkin bertambah," katanya.

Novel mengatakan, pengurus PA sudah intruksikan kepada yang hadir aksi untuk menjaga ketertiban dan kedamaian. Ia menyerukan agar massa tak terprovokasi saat aksi super damai.

"Karena 212 yang asli tidak pernah terprovokasi," katanya.

Novel mengatakan, PA 212 sudah mengantisipasi agar unjuk rasa pada Kamis ini tidak ada yang menggembosi. Namun, ia mensinyalir pihak-pihak tertentu sudah memikirkan cara agar aksi tersebut tak disukai masyarakat.

"Mereka dengan berbagai macam cara sudah tahu apa yang mereka harus perbuat," katanya.

Novel mengatakan, PA 212 selalu hadir setiap hari kerja di depan MK. Untuk mengawal putusan akhir MK, pihaknya sudah melakukan persiapan sejak tanggal 14 Juni.

"Aksi selalu damai meskipun ada provokator. Tadi mobil sound system dipecahkan kacanya," katanya tanpa menyebutkan pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement