REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Seorang pakar iklim di Saudi, Abdulaziz Al-Hossaini, memperkirakan gelombang ketiga cuaca panas akan melanda Arab Saudi selama sekitar sepekan ke depan. Gelombang cuaca panas dengan suhu menyentuh 50 derajat Celsius akan terjadi di beberapa wilayah di negara itu dimulai Rabu (26/6). Ia mengatakan, suhu kemungkinan melampui rekor tertinggi di beberapa bagian Saudi.
"Suhu mungkin naik di atas 50 derajat Celsius di Madinah dan Provinsi Timur, sementara itu akan di atas 45 derajat Celsius di daerah lain," kata Al-Hossaini, dilansir di Saudi Gazette, Kamis (27/6).
Ia mengatakan, cuaca panas ini akan menjadi gelombang panas ketiga sejak awal musim panas pada 7 Juni lalu. Di samping cuaca panas, ia menuturkan badai debu akan terjadi dan berlanjut di banyak wilayah Kerajaan Saudi.
Menurutnya, suhu di ketinggian barat dan selatan akan sejuk di pagi hari dan sedang di siang hari. Dalam ramalan cuaca pada Rabu, Otoritas Umum untuk Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan Saudi mengatakan, suhu akan menjadi sangat panas dengan angin yang aktif menerbangkan debu di provinsi Timur, Al-Jouf, Madinah dan Provinsi Perbatasan Utara, serta bagian timur Riyadh.
Awan guntur disertai dengan angin aktif diperkirakan akan terjadi di Jazan, Al-Baha, dan Asir. Kemungkinan cuaca demikian meluas ke ketinggian selatan Makkah.