REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA -- Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 (KTT G-20) resmi dibuka pada Jumat (28/6) di Osaka, Jepang. Sejumlah pemimpin, perdana menteri, dan presiden dari negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar hadir dalam pertemuan yang dinilai salah satu pertemuan tersulit dalam beberapa tahun.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sebagai tuan rumah membuka pertemuan tersebut. Isu-isu yang mendominasi diskusi merupakan kontroversial seperti mengenai perdagangan, ketegangan geopolitik, hingga perubahan iklim.
Meski tensi sejumlah negara yang hadir dalam KTT G-20 memanas, suasana pembukaan pada sesi foto bersama tampak bersahabat. Senyum di wajah para pemimpin yang tiba saat berpose untuk tradisi KTT G-20, yakni 'foto keluarga' .
Presiden Amerika Serikat (AS), dan Presiden Cina Xi Jinping terekam bertukar jabat tangan. Presiden Prancis Emmanuel Macron terlihat berbicara dengan Trump. Di media sosial juga beredar foto di sebuah ruangan Presiden Joko Widodo juga bersalaman dan berfoto bersama Trump, serta pemimpin lainnya.
Sesi pertama pertemuan G-20 difokuskan pada pembicaraan mengenai ekonomi digital. Salah satunya soal privasi dan keamanan dalam agenda. "Digitalisasi telah dengan cepat mengubah berbagai aspek masyarakat dan ekonomi kita. Saya senang melihat momentum untuk mengatasi ekonomi digital secara global," kata Abe saat membuka sesi dikutip Channel News Asia, Jumat (28/6).
Negara-negara G-20 di antaranya AS, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan Uni Eropa. Negara-negara tersebut merepresentasikan 85 persen PDB global dan dua pertiga populasi dunia. Karena itu, isu ekonomi menjadi utama dalam pertemuan itu.
Para anggota secara bergiliran menjadi ketua atau presiden setiap tahunnya. Presiden G-20 bertanggung jawab untuk mengatur pertemuan tinggi dan rapat kecil lainnya selama satu tahun.
Presiden G-20 juga berhak mengundang negara-negara non-anggota untuk hadir dalam pertemuan sebagai tamu. Spanyol menjadi salah satu tamu yang setiap tahun diundang grup tersebut.