Senin 08 Jul 2019 16:45 WIB

Anggaran Pembangunan Pasar Klewer Timur Disesuaikan

Pasar Klewer Timur akan memiliki fasilitas hampir sama dengan Pasar Klewer Barat.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolanda
Pekerja mengoperasikan alat berat membongkar bangunan Pasar Klewer sisi timur, Solo, Jawa Tengah, Senin (4/12).
Foto: Antara/Mohamad Ayudha
Pekerja mengoperasikan alat berat membongkar bangunan Pasar Klewer sisi timur, Solo, Jawa Tengah, Senin (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Anggaran pembangunan Pasar Klewer Timur mengalami penyesuaian dari pemerintah pusat. Semula, Pamerintah Kota (Pemkot) Solo mengajukan bantuan anggaran kepada pemerintah pusat senilai Rp 58 miliar. Namun, pemerintah pusat menyesuaikan anggaran menjadi Rp 60,5 miliar.

Pembangunan Pasar Klewer Timur dilaksanakan oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Proses pembangunan mulai dari lelang hingga pembangunan menjadi kewenangan Ditjen Cipta Karya. 

Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan, penyesuaian anggaran tersebut karena adanya penambahan ornamen dari Menteri PUPR. "Pak Menteri menghendaki ada ornamen-ornamen, di atas ada andesit, kemudian ada pot-pot yang mendukung pasar hijau. Jadi selisihnya itu buat ornamen," kata Heru kepada wartawan, Senin (8/7). 

Heru menjelaskan, progres pembangunan Pasar Klewer Timur saat ini sudah selesai proses telaah dari pemerintah pusat. Sehingga tinggal menunggu penayangan lelang melalui elektronik di LPSE. Berdasarkan hasil koordinasi di Jakarta beberapa waktu lalu, penayangan lelang untuk pembangunan multiyears tersebut tinggal menunggu persetujuan Dirjen Cipta Karya atau Menteri PUPR.

Setelah ditelaah dan administasi lengkap, baru dilakukan lelang. Nantinya, proses lelang diperkirakan membutuhkan waktu 45 hari. "Rencananya kemarin itu Agustus pertengahan kontrak, habis kontrak langsung dikerjakan," paparnya.

Menurutnya, pembangunan Pasar Klewer Timur dilaksanakan multiyears karena pertimbangan waktu. Pekerjaan yang melompat tahun tersebut nantinya tidak perlu dilelang lagi, pemenang lelang pertama yang akan melanjutkan. 

"Tidak bisa selesai tahun ini, ini sudah bulan apa. Kementerian tidak mampu, kecuali lelangnya itu sudah tayang Januari atau Februari bisa selesai tahun ini," ungkap Heru.

Dia menyebut, waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan Pasar Klewer Timur mencapai delapan bulan. Berdasarkan perhitungan, tahun ini pembangunan empat bulan atau empat setengah bulan, kemudian tahun depan tiga setengah bulan atau empat bulan. 

Konsekuensinya, pemkot memperpanjang sewa Alun-Alun Utara yang saat ini digunakan sebagai pasar darurat bagi ratusan pedagang. Perpanjangan sewa direncanakan sampai April 2020, dengan asumsi pembangunan pasar baru sudah selesai pada pertengahan April.

Rencananya, tahun ini pembangunan mencakup basement dan semi basement. Selanjutnya, tahun depan melanjutkan semi basement ke atas dan finishing. Pemkot telah melakukan sosialisasi kepada para pedagang pada saat Halal Bihalal beberapa waktu lalu.

Nantinya, Pasar Klewer Timur akan memiliki fasilitas hampir sama dengan Pasar Klewer Barat. Bagian basement yang digunakan untuk parkir nantinya akan menjadi satu dengan Pasar Klewer Barat. Namun, tingginya selisih beberapa sentimeter. Basement pasar sisi timur akan dikhususkan untuk parkir sepeda motor. Sedangkan sisi barat khusus parkir kendaraan roda empat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement