REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polrestabes Bandung dan Pemkot Bandung siap mengujicoba rekayasa lalu lintas di kawasan Sukajadi, Kamis (11/7). Pada pelaksanaan ujicoba ini ada lokasi yang diantisipasi menjadi titik rawan kepadatan.
Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Agung Reza mengatakan rekayasa lalin ini diharapkan dapat membuat volume kendaraan tersebar ke jalan lain. Namun ada titik yang menjadi perhatian karena disinyalir terjadi penumpukan pertemuan kendaraan.
"Contohnya di bawah flyover yang mengarah ke Sukajadu itu pasti akan terjadi kepadatan. Karena memang volume kendaraan yang semulanya masuk ke Cipaganti dia harus melalui jalur tersebut," kata Reza usai rapat koordinasi di Balai Kota Bandung, Rabu (10/7).
Meski demikian, ia meyakini untuk jalan lainnya lalu lintas akan lebih lancar. Dengan menggunakan aplikasi disimulasikan dengan adanya rekayasa ini dapat mengurangi kemacetan bahkan hingga 70 persen dari waktu tempuh yang biasanya tanpa rekayasa.
"Contohnya di hari weekend jalur Sukajadi dari Eyckman sampai PVJ bisa ditempuh bisa sampai sejam disitu. Karena dengan cukup padatnya . Mengekor terus smpai flamboyan. Itu bisa sampai satu jam. Tapi kalau dilakukan rekayasa ini melalui aplikasi dengan simulasi estimasi volume kendaraan yang sama kita input data melalui software tersebut itu berkurang 70 persen. Jadi tadinya satu jam bisa cuma 5-10 menit," tuturnya.
Rekayasa lalin diberlakukan pada simpang Jalan Eykman menuju Jalan Sukajadi dan menuju Jalan Setiabudi dibuat satu arah ke atas. Kemudian Jalan Sukawangi kini tidak bisa lagi lurus untuk masuk ke Jalan Sutami. Jalan tersebut akan diarahkan untuk belok kanan menuju Jalan Sukajadi.
Apabila kendaraan dari Jalan Sukawangi akan menuju Jalan Sutami harus masuk melalui Jalan Karang Sari-Sukajadi. Di Jalan Bungur dari arah bawah mengarah ke Jalan Sutami juga dibuat satu arah mulai dari simpang Jalan Sukajadi-Bungur sampai dengan Bungur-Dr Sutami. Kendaraan dari arah timur Jalan Dr Sutami tidak bisa belok kiri dan harus lurus ke Jalan Dr Sutami.
Sementara di Jalan Setianudi dari arah utara mulai dari simpang Setiabudi-Sukajadi sampai dengan Setiabudi-Cipaganti dibuat satu arah. Jalur Cipaganti juga direkayasa, dari asalnya kendaraan dari arah bawah hendak ke Setiabudi bisa melalui jalur tersebut ke depan tidak bisa. Pasalnya jalur tersebut dibuat satu arah.
Ia menyebutkan rekayasa lalin ini akan dilakukan selama satu pekan sejak 11-18 Juli. Rekayasa pun dilaksanakan selama 24 jam penuh dan akan dievaluasi dampaknya.
Menurutnya, salah satu yang akan dievaluasi keefektivannya adalah pada jalur-jalur kecil. Sebab, jalur kecil ini diprediksi yang akan menjadi jalan alternatif akibat pemberlakuan satu arah pada Jalan Sukajadi dan Jalan Cipaganti.
"Ya pasti ya dalam pelaksanaan evaluasi ada ke beberapa titik ada beberapa perubahan. Misalkan oh ternyata jalur ini harus diubah. Rute alurnya nggak bisa dua arah. Khususnya jalan2 kecil. Nah itu akan dikakuakan evaluasi," ujarnya.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dishub Kota Bandung Yosep Heryansah mengatakan pihaknya sudah menyiapkan petunjuk dan rambu lalu lintas untuk ujicoba rekayasa lalin ini. Rambu tersebut menyesuaikan dengan perubahan arus sesuai rancangan rekayasa.
"Jadi untuk sarana prasarana khususnya rambu-rambu kita siapkan ada 100. Jadi ada 28 RPJ (rambu petunjuk jalan) untuk sebagiannya rambu kita bentuknya portabel. Selama rekayasa. Kecuali nanti ada evaluasi kalau memang hasilnya bagus sudah selesai direkayasa mungkin kita patenkan," kata Yosep.