Sabtu 13 Jul 2019 14:38 WIB

Erick Harap Pertemuan Jokowi-Prabowo Runtuhkan Sekat Politik

Keduanya merangkul kembali seluruh elemen bangsa demi terciptanya Indonesia yang maju

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo bersama dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat pertemuan di FX Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7).
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Joko Widodo bersama dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat pertemuan di FX Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir menyebut pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai langkah maju kedewasaan politik rakyat Indonesia. Dia mengatakan, pertemuan itu diharapkan dapat meruntuhkan sekat perbedaan politik selama kampanye hingga keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Pertemuan para pemimpin bangsa ini diharapkan meruntuhkan sekat perbedaan politik yang selama periode kampanye hingga pelaksanaan gugatan MK, telah membelenggu sendi-sendi bangsa," kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (13/7).

Baca Juga

Mantan ketua pelaksana Asean Games itu menilai Jokowi dan Prabowo telah nemperlihatkan jiwa ksatria. Dia mengatakan, keduanya, tengah berupaya merangkul kembali seluruh elemen bangsa demi terciptanya Indonesia yang maju.

Pria yang baru saja terpilih sebagai anggota Komite Olimpic Internasional (IOC) itu menilai jika pertemuan itu dapat menjadi landasan pembangunan bangsa dan negara. Dia mengatakan, Jokowi dan Prabowo memiliki program pembangunan berlandaskan pengembangan manusia Indonesia yang andal, sejahtera, berdaulat dan mandiri.

Menurutnya, roda kehidupan bernegara dan berbangsa dapat kembali bergulir kencang dan mengejar ketertinggalan, sekaligus meningkatkan derajat rakyat di segala bidang dengan ketiadaan sekat. Erick mengatakan, berbagai program pembangunan untuk mencapai cita-cita luhur para pendiri bangsa mustahil tercapai, tanpa adanya rekonsiliasi dan kolaborasi di antara para pemimpin bangsa.

"Tidak ada lagi cebong, tidak ada lagi kampret. Tidak ada lagi 01 atau 02. Saya kira pesan inilah yang ingin disampaikan para pemimpin kita. Tidak ada lagi perbedaan karena kita satu bangsa dan Tanah Air Indonesia," ujar Erick.

Ke depan, Erick mengimbau seluruh elemen bangsa bisa mengikuti langkah Jokowi-Prabowo untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan, baik sebagai bagian dari pemerintahan maupun oposisi. Dia mengatakan, hal tersebut dilakukan guna menciptakan iklim pembangunan yang sehat melalui kerja sama serta fungsi check and balance. "Peran inilah yang kita butuhkan dari Pak Prabowo," ungkap Erick lagi.

Seperti diketahui, Presiden terpilih Joko Widodo dan calon presiden Prabowo Subianto telah melakukan pertemuan di stasiun MRT Lebak Bulus. Kedua lantas bersalaman dan berpelukan di lokasi tersebut.

Momen ini sekaligus menandai mendinginnya suasana perpolitikan nasional yang sempat memanas sepanjang pesta demokrasi yang lalu. Keduanya pun sepakat menyampaikan bahwa tidak ada lagi istilah cebong dan kampret, dua diksi yang selama ini seolah membelah pandangan politik masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement