REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya menembak mati tiga kawanan pencuri kendaraan bermotor di Surabaya. Tiga pelaku yang ditembak mati bernama Susanto Efendi (37 tahun), Sofyan (27), dan Idris Efendi (24), yang merupakan warga Kacamatan Sumber Baru, Jember. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengatakan, para pelaku kerap menjalankan aksinya di Surabaya dalam dua bulan terakhir.
"Pelaku berbekal senjata tajam dan kunci T untuk mencongkel kunci kontak motor yang akan dicuri," kata Sudamiran, di Surabaya, Senin (15/7).
Sudamiran menjelaskan, ketiga pelaku ditembak mati lantaran saat akan ditangkap melakukan perlawanan terhadap petugas. Ketiganya terkena timah panas di bagian dada.
"Kami langsung menembak pelaku yang mengenai dadanya," ujar Sudamiran.
Sudamiran menjelaskan, kasus terakhir terjadi pada Sabtu 13 Juli 2019 sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu komplotan pencuri ini menjalankan aksinya di perumahan yang ada di Jalan Jojoran 1, Surabaya. Pelaku pun mampir mencuri dua sepeda motor yang ada di salah satu rumah di wilayah tersebut.
Polisi yang mendapatkan laporan, langsung melakukan penyisiran guna mencari keberadaan pelaku. Sekitar pukul 09.00 WIB, polisi menemukan keberadaan pelaku yang kembali akan beraksi di Jalan Dharmahusada. Saat diadang polisi, pelaku keluar dari mobil Calya sambil mengeluarkan senjata tajam dan langsung menyerang polisi.
"Inilah yang membuat polisi langsung menembak ketiga pelaku yang terkena di dadanya. Ketiganya tewas seketika saat dilarikan ke RSUD Dr. Soetomo," kata Sudamiran.
Sudamiran menyebutkan, tiga pelaku yang ditembak mati merupakan satu jaringan pembobolan rumah yang biasa beraksi di Surabaya. Dengan menggunakan pemotong gembok pelaku menyasar rumah yang memiliki motor lebih dari satu.
"Pelaku ini berangkat dari Jember dan beraksi di Surabaya untuk mencari motor yang akan dicuri oleh pelaku," ujar Sudamiran.
Sudamiran menyebutkan pelaku selalu menggunakan mobil Calya dengan cara menutupi plat nomornya dengan solasi hitam. Cara itu, lanjut Sudamiran, digunakan pelaku agar tidak dapat dilacak mobil yang digunakannya untuk beraksi. Selama menjalankan aksinya di Surabaya, pelaku pelaku telah menggasak sepeda motor di tujuh tempat kejadian perkara (TKP).
"Pelaku ini tidak segan melukai korbannya jika kepergok. Pelaku ini punya senjata tajam yang selalu dibawa saat beraksi," kata Sudamiran.
Dari tangan pelaku, polisi mengamankan beberapa barang bukti seperti alat pemotong gembok, kunci T, senjata tajam jenis pisau penghabisan, dan beberapa barang bukti lainnya. Salah satu saksi, Ainun Nufus mengaku, pelaku sempat menodongkan senjata tajam berupa pisau saat menggasak sepeda motor milik teman satu kosnya. Ketakutan, Ainun pun langsung masuk ke dalam kamar kosnya. Tiga pelaku semakin leluasa membawa kabur sepeda motor incarannya.
"Saat ditodong itu saya langsung lari ke kamar kos dan pelaku langsung membawa motor teman kos saya," kata Ainun.
Ainun pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolrestabes Surabaya. Berbekal laporan tersebut, Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya langsung mengejar pelaku.