Jumat 19 Jul 2019 19:58 WIB

JK: Negeri Ini Perlu Penyeimbang

Untuk mengawasi pemerintahan yang baik diperlukan partai pendukung dan oposisi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Singkat Atasan (PPSA) XXII di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (11/7).
Foto: dok. Setwapres
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Singkat Atasan (PPSA) XXII di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menilai perlunya keseimbangan dalam negara demokrasi. Karena itu, untuk mengawasi jalannya pemerintahan yang baik diperlukan partai pendukung dan juga partai oposisi.

Hal itu disampaikan JK, menyusul sinyal Partai Gerindra yang akan masuk dalam koalisi pendukung Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. "Negeri ini demokrasi perlu keseimbangan, (saya) tidak mengatakan (kalau Partai Gerindra oposisi, Red) lebih baik, tapi perlu keseimbangan," ujar JK usai menghadiri penutupan sekolah legislatif Partai Nasdem di Pancoran, Jakarta, Jumat (19/7).

Baca Juga

Menurut JK, koalisi juga tidak bisa sepihak, melainkan ditentukan oleh Gerindra maupun partai koalisi pendukung pemerintah. Terlebih, partai koalisi pendukung pemerintah terdiri atas banyak partai.

"Ya soal koalisi itu ditentukan harus dua belah pihak, baik oleh Gerindra juga tentu apalagi pihak partai pemerintah, nanti ya dilihatlah, tapi negeri ini demokrasi perlu keseimbangan," ujar JK.

Sebelumnya, pasca rekonsiliasi pertemuan Prabowo Subianto dengan Jokowi pada Sabtu (13/7) lalu, muncul wacana Partai Gerindra Masuk dalam Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Hari ini juga dilakukan Rapat Dewan Pembina Partai Gerindra yang dipimpin langsung sang ketua, Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor untuk menyinggung arah politik partai untuk lima tahun ke depan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement