Rabu 24 Jul 2019 09:44 WIB

Beredar Pesan Ajinomoto Mengandung Babi, MUI: Itu Hoaks

MUI menegaskan pesan tersebut sudah dipastikan adalah hoaks atau kabar bohong.

Acara Ajinomoto Indonesia Berbagi di Bulan Penuh Berkah, di Dapur Umami-Ajinomoto Indonesia Head Office.
Foto: Ajinomoto
Acara Ajinomoto Indonesia Berbagi di Bulan Penuh Berkah, di Dapur Umami-Ajinomoto Indonesia Head Office.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu bahan makanan mengandung babi kembali beredar melalui sebuah pesan berantai via aplikasi Whatsapp. Dalam kasus ini, PT Ajinomoto Indonesia lagi-lagi tersandung kasus yang sama seperti pada 2016 silam.

Di dalam pesan itu disebutkan produk-produk bumbu seperti Masako dan Ajinomoto dinyatakan positif mengandung babi. Wakil Direktur Bidang Sosialisasi dan Informasi LPPOM MUI  Osmena menegaskan pesan tersebut sudah dipastikan adalah hoaks atau kabar bohong. 

Baca Juga

“Akhir-akhir ini muncul kembali isu atau berita hoaks tersebut dengan mencatut Dr Muchyidin Junaidi Lc, MA selaku Bidang Kerja sama Internasional MUI sebagai orang yang memposting berita tersebut. Dapat dipastikan info itu tidak valid karena kehalalan makanan itu berada di bawah naungan Bidang Perekonomian MUI, dan itu adalah Dr Lukmanul Hakim, MSi,” ungkap Osmena, dalam acara Ajinomoto Indonesia Berbagi di Bulan Penuh Berkah, di Dapur Umami-Ajinomoto Indonesia Head Office.

Dalam kesempatan kali ini, sebagai pembicara Osmena Gunawan, Wakil Direktur Bidang Sosialisasi dan Informasi LPPOM MUI menyampaikan materi pentingnya konsumsi makanan halal. Lebih lanjut, Osmena menjelaskan sebagai Wakil Direktur Bidang Sosialisasi dan Informasi, ia tahu persis pesan berantai tentang makanan mengandung babi di Whatsapp itu adalah hoaks atau kabar yang bohong.

"Saya sudah konfirmasi ke yang bersangkutan (Dr Junaidi) dan ia pun merasa tidak pernah menyebarkan pesan tersebut, karena merasa bukan kewenangannya,” tutup Osmena.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement