Rabu 24 Jul 2019 19:28 WIB

RI Rancang Balasan Atas Kenaikan Bea Impor Baja oleh Cina

Cina kenakan kenaikan bea masuk baja dari Indonesia.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Perindustrian Airlangga Hartato
Foto: Republika TV
Menteri Perindustrian Airlangga Hartato

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia sedang merancang aksi retaliasi atau tindakan balasan kepada Cina atas penerapan kenaikan bea masuk antidumping terhadap produk baja stainless asal Indonesia.

Kebijakan tarif anti dumping juga akan dikenakan terhadap produk baja dari Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan. Meski begitu, pemerintah belum menjelaskan rinci berapa kenaikan bea masuk impor terhadap produk serupa dari Cina.

Baca Juga

"Kita akan retaliasi aja. (Persennya) belum. Salah satunya lewat jalur merah, lewat PLB (Pusat Logistik Berikat)," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (24/7).

Sebagai informasi, jalur merah impor diberikan kepada importir dalam bentuk pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor melalui pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen sebelum penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Cina akan terapkan pajak anti dumping terhadap produk baja stainless asal Indonesia. Kebijakan tarif anti dumping juga akan dikenakan terhadap produk baja dari Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan.

Tarif antidumping itu akan dikenakan terhadap produk billet stainless steel dan pelat baja hot-rolled. Besarannya mulai dari 18,1 persen hingga 103,1 persen. Kementerian Perdagangan Cina memastikan tarif itu akan mulai berlaku pada 23 Juli 2019.

Produk billet stainless steel dan plat baja hot-rolled biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan stainless steel cold-rolled atau digunakan dalam pembuatan kapal, kontainer, rel, listrik, dan berbagai industri lainnya.

Cina merupakan produsen stainless steel terbesar di dunia. Menurut Asosiasi Baja Cina, Negeri Tirai Bambu itu memproduksi 26,71 juta ton baja stainless pada 2018. Meningkat 2,8 persen dari tahun sebelumnya.

Meski demikian, pada 2018, Cina tetap saja mengimpor sebanyak 1,85 juta ton baja stainless. Angka impor itu melonjak 53,7 persen dari tahun 2017.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement