Jumat 26 Jul 2019 17:17 WIB

Duh, Kali Bekasi Semakin Tercemar

Setelah ditelurusi, pencemaran Kali Bekasi sudah terjadi sejak di perbatasan Bogor.

Rep: Febryan A/ Red: Friska Yolanda
Kondisi Kali Bekasi yang tercemar dengan airnya yang tampak berwarna hitam di Jembatan Cipendawa, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jumat (26/7).
Foto: Republika/Febryan A
Kondisi Kali Bekasi yang tercemar dengan airnya yang tampak berwarna hitam di Jembatan Cipendawa, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jumat (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kali Bekasi semakin tercemar. Sejak sepekan terakhir, kali alam itu airnya berwarna hitam dan mengeluarkan bau tak sedap. Pencemaran itu telah berdampak pada kebutuhan air bersih warga Kota Bekasi.

Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Masriwati, mengatakan, Kali Bekasi mulai berwarna hitam pekat dan berbau sejak Sabtu (20/7). Jajarannya pun sudah melalakukan penelusuran ke arah hulu untuk mencari tahu penyebab pencemaran.

Baca Juga

Dari hasil penelusuran itu, kata dia, Kali Bekasi berwarna hitam hingga ke perbatasan dengan Kabupaten Bogor. "Ketika dilihat di perbatasan Bogor sudah tercemar juga, (berarti) ini dari Bogor pencemarannya," kata Masriwati, Jumat (26/7).

Seperti diketahui, Kali Bekasi yang membentang dari Kota Bekasi hingga Kabupaten Bekasi itu hulunya berada di Kabupeten Bogor. Air Kali Bekasi berasal dari gabungan air Kali Cikeas dan Kali Cileungsi.

Masriwati menduga, pencemaran itu berasal dari aktivitas pembuangan limbah oleh sejumlah pabrik di Kabupaten Bogor. Ia meyakini limbah yang dibuang ke aliran sungai itu dalam jumlah yang cukup besar.

Pencemaran ini, kata dia, akan berdampak pada masyarakat yang sehari-hari menggunakan air Kali Bekasi. "Yang pasti kita tidak menyarankan untuk menyentuh air tersebut. Takutnya iritasi dan gatal," ucap Masriwati.

Sedangkan untuk kebutuhan konsumsi, Masriwati menyarankan agar airnya diolah terlebih dahulu. Karena pada kondisi sebelum ini saja, air Kali Bekasi itu memang tak bisa lagi di konsumsi langsung. "Apalagi seperti sekarang," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement