REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 100 orang pencari suaka kembali berdemo di depan kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) di Jakarta Pusat, Senin (29/7). Demonstrasi ini hanya diikuti oleh para pencari suaka pria yang merupakan pengungsi individu. Mayoritas dari mereka berasal dari Afghanistan dan Suriah.
"Kami di sini sudah tujuh tahun. Tapi kami tidak punya hak dasar kami sebagai manusia," kata salah satu pencari suaka bernama Abdul saat ditemui Antara, Senin (29/7).
Abdul mengatakan para pencari suaka tidak mendapatkan hak yang layak seperti mencari pekerjaan dan memiliki kendaraan. Hal itu karena proses pengurusan hak-hak para pencari suaka berlarut- larut.
"Kami sudah melakukan hal ini bertahun-tahun tapi UNHCR tidak memberikan respons yang cepat dan terlalu lama mengurus hak-hak kami sebagai single refugee (pengungsi individu)," kata pencari suaka lainnya, Medi.
Para pencari suaka ini mengatakan hanya pencari suaka yang berkeluarga yang diproses. Akan tetapi pencari suaka individu tidak mendapatkan proses serupa. Para pencari suaka ini telah berada di depan kantor UNHCR sejak pukul 10.30 WIB. Mereka berencana untuk melakukan demo serupa pada Selasa (30/7) dengan membawa lebih banyak massa.