REPUBLIKA.CO.ID, GILROY -- Polisi berhasil mengidentifikasi salah satu penembak massal yang telah menewaskan sebanyak tiga orang di Festival Bawang Putih Gilroy, Amerika Serikat. Penembak merupakan seorang remaja asal Kalifornia yang bernama Santino William Legan (19 tahun).
Kepala Kepolisian Gilroy, Scot Smithe mengatakan kepada media bahwa Legan menembaki warga yang ada festival tersebut dengan senapan AK-47. Beberapa menit kemudian, aparat kepolisian tiba dan melumpuhkan pelaku hingga ia tewas di tempat.
"Itu dapat menjadi lebih buruk dalam waktu yang begitu cepat," ujar Smithe.
Menurut Smithee, pria bersenjata tersebut diduga telah memotong pagar untuk masuk ke acara tersebut. Para saksi mata melaporkan, pengunjung saat itu bingung dan panik saat tembakan dilepaskan di festival di kota berpenduduk 50.000 yang terletak sekitar 176 kilometer tenggara San Francisco
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki motif pelaku melakukan hal tersebut di Festival Bawang Putih Gilroy. Namun, polisi meyakini bahwa pelaku kemungkinan besar memiliki kaki tangan yang melancarkan perbuatan kejinya tersebut.
Diketahui, peristiwa tersebut menewaskan sebanyak empat orang. Polisi mengatakan, jumlah orang yang tewas tersebut termasuk pelaku penembakan, yaitu Legan. Sebanyak 15 orang lainnya terluka, termasuk beberapa di antaranya menderita luka tembak.
Sebelum peristiwa penembakan berlangsung, Legan memposting sebuah foto di akun Instagramnya. Akun tersebut diketahui baru berumur beberapa hari.
Dalam postingan fotonya, ia menuliskan keterangan "Ayo waktunya festival bawang putih." Terdapat foto lain yang ia unggah pada Ahad (28/7).
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam tindakan pelaku yang melakukan penembakan di Gilroy. Ia pun meminta kepada warganya untuk mendoakan orang-orang yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
"Kami berduka untuk keluarga mereka, dan kami meminta agar Tuhan memberi ampunan dan rahmat-Nya kepada para korban," ujar Trump.