REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Media sosial merupakan sesuatu yang sangat umum dimiliki orang di era digital seperti sekarang. Banyaknya orang-orang yang bergabung di media sosial memunculkan figur-figur baru yang menjadi contoh bagi orang-orang yang mengikuti unggahan mereka.

Tak hanya hal-hal yang baik, hal-hal yang buruk pun bisa ditemukan pada figur-figur tertentu di media sosial. Sebagai salah satu figur yang memiliki jumlah pengikut yang tak sedikit, artis peran Mawar de Jongh menuturkan setiap orang yang bermedia-sosial pasti tahu akan konsekuensinya.

"Dalam bermedia sosial mereka sudah memiliki tanggung jawabnya masing-masing mengenai apa saja konten yang diberikan kepada para pengikutnya,” ungkap Mawar ditemui belum lama ini.

Menurutnya para figur publik yang memiliki akun media sosial pasti telah mengetahui apa risiko dan dampak yang menjadi konsekuensi dari apa yang diunggah. Dengan demikian perihal konten dia pun mengembalikannya kepada masing-masing orang . “Mereka juga pasti bertanggung jawab atas kata-kata mereka dan apa yang dia unggah,” jelas dia.

Mawar mengaku tak pernah menggunakan Instagram sebagai sarana untuk meluapkan isi hati atau curhat. “Curhat di Whatsapp sama teman mungkin iya. Tetapi kalau di Instagram aku merasa bukan tempat untuk curhat atau menjelekkan orang lain. Aku gunakan instagram sebagaimana harusnya,” tutur dia.

Perempuan berdarah Indonesia-Belanda itu menyatakan tak memiliki hak untuk memberikan saran dan mengatur figur publik yang lain untuk mengunggah sesuatu. Dia hanya akan berkaca pada diri sendiri. “Aku memberi pengaruh yang bagus kepada orang lain supaya orang lain bisa mengikuti,” jelas dia.

Saat ini ia sedang tertarik mengikuti akun-akun media sosial fotografi. Menurutnya, lewat akun fotografi dapat mengetahui cara-cara memotret yang baik seperti cara mengambil foto dan cara mengambil sudut pandang yang bagus. Ia juga bisa belajar memilih tone warna yang baik untuk diaplikasikan ke dalam fotonya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika