REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Untuk mewujudkan swasembada bawang putih nasional 2021, berbagai upaya telah dikembangkan Kementerian Pertanian. Salah satunya melalui pengembangan kawasan bawang putih secara masif baik di sentra lama maupun baru.
Salah satu sentra baru pengembangan bawang putih tersebut adalah Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatra Utara. Rintisan pertanaman bawang putih di Humbang Hasundutan telah dimulai beberapa tahun lalu. Kondisi agroklimat dan ketinggian tempat yang sesuai serta ketersediaan lahan menjadi faktor pendukung berkembangnya perluasan komoditas ini.
Pada 2019, Pengembangan bawang putih di Humbang Hasundutan melalui APBN ditargetkan seluas 250 hektare. Hingga saat ini tercatat sebanyak 241 kelompok tani terdaftar sebagai calon penerima bantuan pengembangan bawang putih tersebut. Dari target luasan tersebut diperkirakan membutuhkan benih sebanyak 125 ton.
Untuk memenuhi kebutuhan benih bawang putih tersebut, dilakukan penjajagan untuk mendapat benih varietas Sangga Sembalun dari NTB sebanyak 100 ton. Kekurangan benih akan dipenuhi dari produksi petani maupun penangkar lokal yang telah mengembangkan pada musim tanam sebelumnya dengan menggunakan varietas lumbu kuning.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan, Janer Marbun menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan sangat mendukung dan menyambut baik adanya pengembangan bawang putih di daerahnya.
“Sebagai komoditas strategis nasional serta dalam rangka mensukseskan program swasembada bawang putih 2021, Kabupaten Humbang Hasundutan dengan segala sumber daya yang tersedia siap turut serta berkontribusi secara nyata dalam mewujudkannya," imbuhnya.
Janer juga membuka pintu bagi para pengusaha berinvestasi di daerah tersebut mengingat potensi lahan sangat luas dan pemerintah daerah siap memfasilitasi kebutuhan investor.
Besarnya gairah pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan bahwa putih salah satunya tampak dari antusiasme masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan pada acara panen raya. Panen dilakukan di areal lahan Kelompok Tani Mantab Desa Aek Lung, Kecamatan Dolok Sanggul yang ditumpangsarikan dengan tanaman jeruk.
Lahan satu hektare milik Jumaga Silaban tampak tumbuh subur dan produksi ukuran umbi relatif besar. Diprediksi varietas lumbu kuning dari kebun ini mampu dihasilkan bawang putih segar antara 12 - 15 ton.
“Kami merasa berbangga dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan terhadap pengembangan bawang putih di daerah kami. Meskipun kami merasa dalam penggeloaan budidaya masih belum optimal sesuai standar prosedur yang dianjurkan” ungkap bendahara Kelompok Tani Mantab, J Silaban.
Lebih lanjut para petani berharap agar pemerintah memberikan bimbingan teknis dan sarana pra sarana produksi berupa cultivator, peralatan irigasi, dan kemudahan mendapatkan pupuk.
Dalam kesempatan panen tersebut, Direktur Perbenihan Hortikultura DItjen Hortikultura, Sukarman memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada pemerintah daerah dan petani.
“Kami merasa bangga dan puas akan usaha pemerintah daerah dan kelompok tani dalam mendukung program swasembada bawang putih. Meskipun pengembangan komoditas bawang putih relatif usaha pertanian baru, hari ini petani di Humbahas membuktikan bahwa produk di sini tidak kalah dengan sentra bawang putih lain di Indonesia yang lebih awal mengembangkan bawang putih," ungkap Sukarman.
Lebih lanjut dirinya berharap agar produksi bawang putih yang dipanen dapat digunakan sebagai benih untuk pertanaman berikutnya.
"Untuk itu dalam kesempatan ini saya berharap BPSBTPH dan Dinas Pertanian Provinsi Sumut maupun Humbang Hasundutan dapat melakukan pendampingan dan bimbingan terkait teknis produksi dan sertifikasi benih bawang putih yang baik dan benar. Dengan demikian kualitas benih bawang putih yang dihasilkan petani dan penangkar di daerah ini memenuhi persyaratan teknis minimal yang diperlukan. Ke depan dengan cara ini kemandirian benih bawang putih di sentra-sentra produksi bawang putih dapat terwujud,” imbuhnya.