REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemerintah Suriah meminta Iran berpartisipasi dalam proses rekonstruksi negara tersebut pascaperang sipil selama delapan tahun. Iran dinilai dapat memainkan peran besar dalam proses tersebut.
Duta Besar Suriah untuk Iran Adnan Hassan Mahmoud telah meminta perusahaan-perusahaan Iran mengikuti Damascus Internasional Fair yang akan datang. Kehadiran mereka diharapkan dapat membantu proses rekonstruksi Suriah.
“(Sanksi) telah memberikan kesempatan bagi Iran serta Suriah untuk bekerja sama lebih lanjut dan juga kesempatan bagi perusahaan Iran untuk memanfaatkan peluang investasi di Suriah,” kata Mahmoud, dikutip laman Middle East Eye, Jumat (2/8).
Perusahaan-perusahaan Eropa dan Amerika tak dapat menghadiri Damascus Internasional Fair. Sebab Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa masih memberlakukan sanksi terhadap Suriah. Situasi tersebut membuat proses rekonstruksi Suriah menjadi peluang besar bagi perusahaan-perusahaan Iran, Rusia, dan China. Pemerintah Suriah telah memperkirakan bahwa biaya rekonstruksi dapat menelan biaya sebesar 400 miliar dolar AS.
Hingga kini konflik di Suriah belum sepenuhnya usai. Pertempuran masih terjadi di Provinsi Idlib. PBB pun terus berupaya untuk memajukan proses perdamaian di Suriah dengan menyertakan perwakilan pemerintah, oposisi, dan negara-negara yang terlibat dalam konflik di negara tersebut.