REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa terasa di wilayah Jakarta sekitar kurang dari 60 detik, Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB. Di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Menkominfo Rudiantara mengimbau ada running text atau berita teks berjalan di media soal gempa waspada tsunami.
"Informasi running text waspada tsunami itu lebih penting," kata Rudiantara, di Jakarta, Jumat (2/8).
Berdasarkan informasi resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut memiliki magnitudo 7,4 dan berpusat di wilayah barat daya Sumur, Banten. Menurut Rudiantara, efek dari gempa terhadap layanan operasi telekomunikasi masih akan dicek terlebih dahulu.
Dia juga memastikan informasi gempa bukan kabar hoaks. Sepanjang pengalamannya, kabar gempa jarang dijadikan kabar hoaks oleh oknum-oknum tertentu. Kendati demikian dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memanfaatkan kondisi gempa untuk melancarkan hoaks.
"Hoaks nggak baik, jangan dilakukan karena ini (gempa) sangkutannya dengan nyawa," kata dia.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, saat gempa berlangsung seluruh orang yang berada di Gedung Kemenkominfo menghambur ke luar. Sedangkan berdasarkan penuturan Rudiantara, ketika gempa berlangsung dirinya tengah berada di ruang kerjanya di lantai 7. Begitu gempa berlangsung, kata dia, meski kaget namun dirinya tetap tenang untuk mencari jalan ke luar gedung.
Rudiantara juga menceritakan pengalamannya ketika menghadiri agenda ASEAN Summit 2019 yang berlangsung di Jepang beberapa waktu lalu. Menurut dia terdapat budaya yang cukup unik dari masyarakat Jepang dalam memaknai gempa. Saat menghadiri agenda tersebut, lanjut dia, gempa sempat dia rasakan namun anehnya masyarakat Jepang nampak santai dan tidak merasa terganggu.
"Mereka (masyarakat Jepang) santai saja gitu, kata mereka gempa sudah biasa. Ini unik," kata dia.