REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Front Pembela Islam (FPI) sebagai ormas belum juga keluar. Bahkan, pemerintah melalui Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menegaskan, tidak akan membuka dialog dengan FPI soal ideologi selama persyaratan proses perpanjangan tidak dipenuhi.
Menanggapi itu, Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam (FPI) Munarman menegaskan, pihaknya enggan mempersoalkan omongan Moeldoko tersebut. Bahkan, Munarman menyatakan, FPI juga enggan berdialog dengan manusia sombong.
"Kalau dengan manusia manusia sombong pengikut dajjal, siapapun dia. FPI memang ogah dialog, ngapain juga dialog," katanya, saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (7/8).
Munarman mengaku sudah menjelaskan soal ideologi FPI yang dikhawatirkan oleh sejumlah pihak. FPI juga mengaku telah mengantong syarat yang diperlukan untuk perpanjangan SKT.
Sebelumnya, Moeldoko mengatakan, proses perpanjangan SKT FPI akan segera selesai jika ormas tersebut menegaskan Pancasila sebagai ideologinya. Ia menegaskan agar tak ada pengembangan ideologi-ideologi lain selain Pancasila di Indonesia.
Moeldoko pun meminta FPI untuk mengubahnya agar proses perpanjangan SKT segera selesai. Ia juga memastikan, jika FPI telah mengubahnya, persoalan akan selesai dengan sendirinya.
"Jangan mengembangkan ideologi lain, sudah itu prinsipnya. Dengan tegas FPI, ok ideologi saya Pancasila, selesai. Perilaku-perilaku Pancasila, selesai. Kan gitu, apalagi yang perlu didialogkan? Nggak ada yang didialogkan," kata Moeldoko.