Jumat 09 Aug 2019 01:00 WIB

Pengamat Lingkungan: Penggunaan Besek Harus Konsisten

Penggunaan besek untuk kurangi pencemaran lingkungan akan percuma jika tak konsisten

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pedagang menunjukkan wadah besek bambu yang dia jual di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2019).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pedagang menunjukkan wadah besek bambu yang dia jual di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Suprihatin mengatakan Pemprov DKI Jakarta harus konsisten menerapkan kebijakan penggunaan besek sebagai wadah daging kurban. Meski penggunaan besek bisa mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat plastik, efeknya akan menjadi percuma jika penerapannya tidak konsisten.

"Sebenarnya harus konsisten ke yang lain juga tidak hanya saat Idul Adha. Ada juga yang sedang digalakkan oleh Kemenristekdikti yaitu mengurangi penggunaan air dalam kemasan botol sekali pakai," katanya kepada Antara di Jakarta, Kamis (8/8).

Baca Juga

Suprihatin mengatakan mengubah perilaku masyarakat yang terbiasa dengan kantong plastik membutuhkan waktu dan proses yang tidak singkat. Untuk itu, dia memandang perlu adanya edukasi serta sosialisasi untuk mengubah kebiasaan tersebut.

"Masyarakat kita kan campuran. Antara memang ada yang karena kesadaran, karena keterpaksaan, dan kebutuhan. Memang variasinya masih ada yang pro dan kontra," ujarnya.