REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PLN telah selesai menghitung jumlah pelanggan di Jawa Barat yang dirugikan akibat pemadaman listrik serentak (blackout) Ahad (5/8) lalu. Menurut Senior Manager General Affair PLN Distribusi Jawa Barat Andhoko Soeyono, akibat blackout kerugian ditaksir sekitar Rp 330 miliar.
Sebanyak 14,2 juta pelanggan di Jawa Barat terdampak blackout tersebut. “Kalau dirupiahkan kira-kira, ini perhitungan kan belum selesai. Kira-kira itu 30 persen dari yang kemarin diumumkan. Jadi kurang lebih Rp 330 miliar,” ujar Andhoko kepada wartawan di acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Bandung, Jumat (9/8).
PLN pun kata dia sudah menyiapkan kompensasi pelanggan subsidi dan non subsidi. Untuk pelanggan bersubsidi diberi kompensasi 20 persen dari biaya total. Kemudian yang non subsidi biasanya menyebutnya tarif adjustment dengan memperoleh kompensasi 35 persen.
"Dan mekanismenya, memang istilahnya adalah tidak ada uang, dikompensasikan di bulan ini, bulan Agustus nanti diperhitungkan di bulan rekening September," katanya.
Sementara untuk pelanggan pascabayar, nantinya akan dipotong. Kemudian yang prabayar saat membeli token kompensasinya diberikan pada saat itu. “Jadi dia mendapat dua token yang satu adalah token waktu dia membeli, yang satu adalah hasil kompensensasi karena PLN tidak memenuhi tingkat mutu pelayanan,” katanya.
Menurut Andhoko kompensasi ini adalah bentuk tanggung jawab PLN karena tidak mematuhi atau mengingkari dari tingkat mutu pelayanan yang dijanjikan kepada pelanggan. Karena ini adalah pelayanan publik maka aturan itu sebagai rambu-rambu.
"Jika anda melanggar ini maka berilah kompensasi kepada pelanggan. Tingkat mutu pelayanannya, bilamana melanggar itu ada aturannya juga,” paparnya. PLN Jawa Barat saat ini tengah fokus memulihkan distribusi untuk disalurkan kepada pelanggan-pelanggan di Jabar.
Menurut Kabid ketenagalistrikan ESDM Jabar Ai Sadiyah, pihaknya terus berkoordinasi dengan PLN Jabar terkait progress dari penyalaan. Dari data yang diterimanya, tidak ada korban jiwa akibat pemadaman tersebut.
"Progress penyalaan listrik terus dilakukan. Sampai saat ini tidak ada data kematian dari RS atau hal yang fatal akibat pemadaman kemarin," katanya.