REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan cara lain dalam pembagian daging kurban kepada warga saat Idul Adha nanti. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan daging kurban tidak dibagikan dalam keadaan mentah namun dimasak terlebih dahulu oleh para chef.
Program ini terselenggara berkat bekerja sama Pemprov DKI dengan Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan stakeholder terkait. Program bertajuk Dapur Kurban 2019 ini dikhususkan bagi masyarakat di perkampungan kumuh dan masyarakat tidak mampu.
Para chef hotel bintang empat dan lima ikut mengolah daging kurban yang kemudian dikemas langsung oleh hotel dan ACT dilengkapi dengan nasi dan sayur. Dapur Kurban 2019 akan dilaksanakan pada 12 Agustus 2019.
"Nantinya hidangan daging olahan bergizi siap santap yang diolah oleh para chef hotel bintang lima serta prosesnya mengikuti standar yang ditentukan oleh Asosiasi Profesi Kemanan Pangan Indonesia,” ujar Anies pada Jumat (9/8) di Balai Kota.
Anies menyatakan ada alasan tersendiri menggandeng para chef tersebut. Selain sudah berpengalaman dalam pengolahan masakan, diharapkan program ini dapat membawa pengalaman istimewa bagi para penerima daging kurban. Para penerima daging kurban nantinya dapat merasakan cita rasa masakan hotel berbintang.
“Biasanya chef-chef ini hasil racikannya tidak diragukan nikmatnya dan mungkin hanya dinikmati kalangan atas. Namun kini chefnya dari hotel berbintang tapi yang merasakan saudara kita kondisi sosial ekonominya yang di bawah,” terang Anies.
Kegiatan ini dilaksanakan di enam titik lokasi yaitu di Hotel Borobudur, Hotel Shangri La, Hotel Dharmwangsa, Hotel Aston Pluit, Hotel Grand Cempaka, dan Lapangan dekat Lenggang Jakarta Monas. Acara ini juga bekerja sama dengan APKEPI, Baznas Baziz Provinsi DKI Jakarta, ANTV, dan turut mendapat dukungan dari PKK dan KORPRI.