Senin 12 Aug 2019 12:26 WIB

Kementan Hadirkan Program Bekerja di Probolinggo

Tanaman yang diberikan dari program bekerja harus dirawat sampai berproduksi.

Red: EH Ismail
program bekerja di Probolinggo
Foto: Humas Kementan
program bekerja di Probolinggo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja) merupakan terobosan Kementerian Pertanian untuk membantu pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan berbasis pertanian. Hal ini sejalan dengan Program Nawacita Presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla untuk meningkatkan kualitas hidup.

Program #Bekerja dilaksanakan dengan memberikan bantuan berupa ternak, tanaman sayuran dan buah, tanaman perkebunan, dan sarana seperti kandang, pakan ternak, dan pupuk. Penerima bantuan adalah rumah tangga miskin petani (RTMP) berdasarkan data dari Kementerian Sosial. Bantuan diberikan untuk memenuhi kebutuhan RTM dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Untuk jangka pendek, RTM dapat memanen hasil sayuran. Untuk jangka menengah, RTM dapat memanfaatkan hasil ternak, sedangkan hasil dari tanaman buah dapat dimanfaatkan untuk jangka panjang.

Program #Bekerja berbasis hortikultura dilaksanakan di 11 provinsi pada 14 kabupaten, salah satunya di Kabupaten Probolinggo. Kabupaten Probolinggo dipilih karena termasuk 3 kabupaten yang belum sejahtera di Provinsi Jawa Timur setelah Sampang dan Bangkalan. Untuk pelaksanaan program #Bekerja, telah dilakukan pertemuan Sosialisasi Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera Berbasis Hortikultura di Kantor Kecamatan Pajarakan, Probolinggo. 

Pertemuan ini dihadiri oleh 150 peserta yang terdiri dari petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo, camat, kepala desa, PPL, TKSK, dan RTMP penerima bantuan. 

Acara sosialisasi dibuka oleh Camat Pajarakan, Munaris yang merasa senang dan terhormat karena kecamatannya terpilih sebagai penerima bantuan. “Bantuan ternak dan tanaman sayuran ini harus dipelihara dan dimanfaatkan dengan baik. Mudah-mudahan ke depan kita bisa mendapatkan bantuan lagi, namun warga yang mendapatkan bantuan harus memperlihatkan hasil yang baik dan berhasil”, ujarnya saat membuka acara. 

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo, Yulis Setyaningsih menjelaskan bahwa bantuan akan diberikan di Kecamatan Pajarakan pada 10 desa. Yaitu Desa Karangbong 91 RTM, Karanggeger 292 RTM, Karangpranti 177 RTM, Ketompen 120 RTM, Pajarakan Kulon 119 RTM, Selogudig Kulon 102 RTM, Selogudig Wetan 166 RTM, Surokerto 78 RTM, Sukomulyo 75 RTM, dan Tanjung 59 RTM sehingga total penerima bantuan sebanyak 1.279 RTM. 

Bantuannya fokus pada 3 komoditas berupa benih gambas, paria, dan mentimun. “Kenapa dipilih tiga komoditas ini? Supaya bisa berkelanjutan dan mudah pemeliharaan dan budidayanya. Setelah berproduksi, sebagian bijinya bisa ditanam lagi. Selain itu, budidayanya juga gampang dan tidak perlu lahan yang luas, cukup ditanam di pagar pekarangan saja bisa. Di lapangan juga ada PPL dan THL yg mendampingi untuk teknis budidaya”, papar Yulis. 

Tanaman yang diberikan dari program bekerja harus dirawat sampai berproduksi. Pada acara ini juga hadir Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman sebagai penanggung jawab Program #Bekerja wilayah Jawa Timur. “Kami memberikan bantuan untuk jangka pendek dan menengah. Jangka menengah dari telur ayam, sedangkan jangka pendek dari sayuran. Hasil panen sebagian untuk dikonsumsi supaya gizi meningkat dan sebagian dijual untuk menambah penghasilan. Program ini diharapkan berkelanjutan, tidak hanya berhenti disini”, katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Suharianto dari BBIB Singosari menjelaskan bantuan ternak yang akan diberikan. “Bantuan ternak berupa ayam umur 4 minggu sebanyak 50 ekor/KK, kandang, pakan atau konsentrat 150 kg untuk 3 bulan, vitamin, dan obat-obatan. Ayam agar dipelihara dengan baik dan laporkan perkembangannya secara rutin. Laporkan jika sudah bertelur atau ada ayam yang mati disertai dengan foto. Jika ayamnya jantan, bisa dijual tetapi uangnya untuk dibelikan ayam betina lagi”, pesannya.

BBIB Singosari juga bekerjasama dengan Dinas Peternakan Kabupaten Probolinggo. “Tenang saja, ada pendamping Tim Medis dari Dinas Peternakan yang siap membantu jika ada ayam yang sakit”, jelas Harianto.

Pada sosialisasi program #Bekerja juga dijelaskan administrasi kegiatan oleh Kasubdit Bawang Merah dan Sayuran Umbi, Muhammad Agung Sunusi. “Administrasi kegiatan harus dilaksanakan dengan tertib supaya kegiatan berjalan dengan baik dan tidak ada temuan dari Irjen maupun BPK. Tentukan titik baginya di dusun atau desa, volume dan jenis bantuan harus sesuai dengan yang sudah disepakati, dan yang tidak kalah penting harus ada tandatangan berita acara penyerahan bantuan. Semua penerima manfaat harus melampirkan fotokopi KTP”, jelasnya. 

Agung menambahkan bahwa pemantauan minimal satu bulan sekali dan pelaporan dilakukan secara berjenjang dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi sehingga dapat dipantau dengan baik. “Tanaman harus dipelihara dengan baik. Jika ada permasalahan, segera laporkan ke penyuluh atau pendamping. Dokumentasikan kegiatan, administrasi yg tertib. 

Salah satu RTM penerima manfaat dari Desa Selogudig Wetan, Sunaryo merasa senang dengan adanya bantuan ini. “Saya sudah biasa tanam sayuran. Dengan adanya bantuan ini, saya bisa menghemat uang belanja sayuran. Bahkan kalua sisa bisa dijual untuk menambah penghasilan”, ungkapnya sembari tersenyum senang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement