Senin 12 Aug 2019 15:29 WIB

Cathay Pacific Ancam Pecat Staf yang Ikut Protes Hong Kong

Cathay Pacific mendapat tekanan dari China.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nur Aini
Penumpang melewati konter Cathay Pacific di Bandara Internasional Hong Kong.
Foto: REUTERS/Bobby Yip
Penumpang melewati konter Cathay Pacific di Bandara Internasional Hong Kong.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Maskapai penerbangan Hong Kong, Cathay Pacific memperingatkan stafnya Senin (12/8), bahwa mereka akan dipecat jika mendukung atau berpartisipasi dalam protes di negara tersebut. Maskapai tersebut telah mendapat tekanan dari Beijing.

Dalam pesan kepada staf, Kepala Eksekutif Cathay Pasific Rupert Hogg menegaskan bahwa karyawan juga akan menghadapi konsekuensi disipliner, jika mereka terlibat dalam protes pro-demokrasi. 

Baca Juga

"Cathay Pacific Group memiliki pendekatan tanpa toleransi terhadap kegiatan ilegal. Secara khusus, dalam konteks saat ini, akan ada konsekuensi disipliner bagi karyawan yang mendukung atau berpartisipasi dalam protes ilegal," tulis Hogg, dilansir Japan Times, Senin (12/8).

"Konsekuensi ini bisa serius dan mungkin termasuk pemutusan hubungan kerja," ucap Hogg.

Peringatan itu mengikuti peraturan baru yang diberlakukan oleh regulator penerbangan China. Mereka  mewajibkan Cathay Pacific untuk menyerahkan manifes staf pada penerbangan ke daratan atau melalui wilayah udaranya.

Beijing mengatakan kepada maskapai bahwa staf yang terlibat dalam protes akan dilarang dari penerbangan ke China. Unjuk rasa yang terjadi telah mengguncang Hong Kong selama lebih dari dua bulan.

Maskapai tersebut mengatakan akan mematuhi peraturan. Mereka menyebutkan pentingnya bisnis di China dan persyaratan untuk mematuhi peraturan setempat.

Hogg juga secara khusus memperingatkan karyawan untuk tidak mendukung atau berpartisipasi dalam protes baru di bandara Hong Kong pada Senin. Ia mengingatkan staf bahwa tindakan dan kata-kata karyawan yang dilakukan di luar jam kerja dapat memiliki efek signifikan pada perusahaan.

Protes di Hong Kong membuat marah Beijing dan Cathay Pacific dalam posisi yang sulit. Mereka telah menangguhkan seorang pilot yang dituduh melakukan kerusuhan setelah diduga berpartisipasi dalam protes Hong Kong.

Maskapai tersebut telah memecat dua staf bandara, tanpa menyebutkan alasannya. Media lokal melaporkan bahwa mereka dituduh membocorkan rincian perjalanan tim sepak bola polisi Hong Kong yang sedang melakukan perjalanan ke China. Perusahaan itu menghadapi panggilan boikot di China, dan sahamnya turun lebih dari empat persen di perdagangan Hong Kong pada Senin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement