REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau akrab dipanggil Kak Seto telah meminta sejumlah gubernur untuk mempopulerkan kembali permainan tradisional. Ia mengaku telah melayangkan surat untuk bertemu dan mengajak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali bermain permainan tradisional demi anak-anak.
"Kami sudah membuat surat, sudah cukup lama kira-kira dua sampai tiga minggu yang lalu kepada Pak Gubernur untuk memohon waktu menghadap, kami masih terus menunggu," ujar Kak Seto saat dihubungi Republika.co.id, Senin (12/8) malam.
Kak Seto pun menunggu perhatian dari Gubernur DKI Jakarta, mengingat Ibu Kota memenangkan penghargaan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kategori Pemerintah daerah Provinsi ramah anak. Ia menjelaskan, ruang terbuka yang terbatas di Jakarta tak menjadi penghalang bermain permainan tradisional.
Permainan tradisional, menurut Kak Seto, dapat dilakukan di mana saja, bahkan di ruang sempit sekaligus dan rumah apalagi permainan yang murah meriah.
"Di halaman rumah, main engkle dan lompat tali juga bisa, sesuatu yang murah meriah. Naik egrang itu dari bambu dibuat keliling tempat, itu sederhana sekali tapi melatih keseimbangan, melatih kerja sama, melatih ketangkasan," jelas Kak Seto.
Sambil menunggu jawaban dari Gubernur DKI Jakarta soal permainan tradisional, Kak Seto mengatakan, LPAI kemungkinan akan berkesempatan bertemu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pekan depan. Ia akan meminta gubernur yang akrab disapa Emil itu mempopulerkan kembali permainan tradisional demi menghindarkan anak-anak dari ketergantungan berlebihan pada gadget.
Menurut Kak Seto, permainan tradisional bermanfaat bagi meningkatkan kesehatan karena anak-anak bergerak darah mengalir lebih lancar sehingga lebih energik. Tak kalah penting, permainan tradisional dapat meningkatkan sosialisasi anak serta belajar bekerja sama, berteman, serta belajar nilai-nilai etika dan moral kejujuran.
Kak Seto mengatakan, LPAI telah bertemu Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memulai mempopulerkan permainan tradisional di kantor gubernur beberapa waktu lalu. Setelah mengajak gubernur, Kak Seto berencana akan menyerukan lurah, camat, RT, RW, dan tiap keluarga untuk berperan agar anak-anak memainkan permainan tradisional ketimbang gawai.
"Sehingga anak-anak merasa selain gadget ada lagi yang juga tidak kalah menariknya, yaitu permainan-permainan tradisional," kata dia.