Rabu 21 Aug 2019 18:44 WIB

Penanganan Penumpang Kapal di Sorong, Aman

Karena alasan keamanan, dua kapal penumpang sempat ditunda waktu sandarnya.

Red: Agus Yulianto
Masyarakat kota Sorong mengapresiasi sinergitas antar instansi yang ditunjukan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong, TNI, Polri dan unsur terkait menyangkut penanganan aktivitas di pelabuhan.
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Masyarakat kota Sorong mengapresiasi sinergitas antar instansi yang ditunjukan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong, TNI, Polri dan unsur terkait menyangkut penanganan aktivitas di pelabuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Masyarakat kota Sorong mengapresiasi sinergitas antar instansi yang ditunjukan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong, TNI, Polri dan unsur terkait menyangkut penanganan aktivitas di pelabuhan. Hal itu terlihat dari penanganan yang baik dalam suasana kondusif saat kapal KM Gunung Dempo dan KM Labobar sandar di Pelabuhan Sorong, Papua, Rabu (21/8).

Kepala Kantor KSOP Kelas I Sorong, Takwim Masuku mengatakan bahwa semula kedua kapal PT. Pelni tersebut akan sandar di Pelabuhan Sorong pada hari Selasa (20/8) pukul 22.00 WIT. Namun, atas alasan adanya eskalasi keamanan di Kota Sorong maka KSOP Sorong memutuskan agar kedua kapal tersebut sandar esok harinya yakni Rabu (21/8) pukul 06.30 WIT.

"Berdasarkan hasil rapat koordinasi tanggal 20 Agustus 2019 dengan instansi terkait dalam hal ini KSOP Sorong, TNI, POLRI, PT Pelni dan PT Pelindo IV terkait rencana kedatangan kapal KM Gunung Dempo dan KM. Labobar pada pukul 22.00 WIT di pelabuhan Sorong,  maka atas  pertimbangan kondisi keamanan di kota Sorong kemarin , maka disepakati kedua kapal tersebut ditunda waktu sandarnya sampai pukul 06.00 WIT tadi," ujar Takwim dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id.

photo
Penumpang kapal yang baru di Pelabuhan Sorong mendapat pengamanan dari aparat menyusul ricuh yang terjadi di daerah ini. (Foto: Humas Ditjen Hubla)

Takwim menambahkan bahwa penundaan tersebut juga dilakukan mengingat transportasi umum di kota Sorong dan sekitarnya masih lumpuh sehingga kedua kapal tersebut setelah tiba di Sorong diperintahkan untuk berlabuh di kolam pelabuhan dan tepat pukul 06.30 WIT, kapal telah sandar dan melakukan embarkasi/debarkasi.

Selanjutnya,  jumlah total penumpang turun sebanyak 1209 orang yang diangkut dengan menggunakan 9 unit kendaraan truk TNI AL  yang telah disiapkan dan diantar ke titik-titik yang aman seperti Sorong Selatan (Aimas), serta KM 10,12 dan 15 dengan pengawalan aparat keamanan dari TNI AL/ Marinir. 

"Semua aktivitas berjalan dengan aman dan lancar, dan hingga saat ini kondisi pelabuhan Sorong dalam keadaan aman dan terkendali," ujar Takwim.

Hal tersebut menunjukan sinergitas serta dukungan yang besar dari TNI, Polri dan unsur terkait di pelabuhan dalam kondisi kota Sorong yang belum sepenuhnya normal dan membuktikan bahwa Pemerintah hadir dan memberikan rasa aman dan selamat kepada masyarakat untuk sampai ke rumah masing-masing.

Salah seorang penumpang kapal KM. Labobar, Evan mengatakan bahwa perhatian KSOP Sorong dan TNI AL terhadap masyarakat sudah nyata melalui beberapa kegiatan seperti bantuan transportasi ini. 

"Ini hal yang luar biasa, pertama kali terjadi hal seperti ini. Mari bersama-sama berkomitmen untuk senantiasa menjaga dan menciptakan suasana damai Papua dan Papua Barat sebagai tanah damai, baik Pemerintah, TNI-Polri, LSM, tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat,”  ujar Evan yang akan melanjutkan perjalanan ke Bintuni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement