Rabu 21 Aug 2019 19:38 WIB

Lomba Tarik Lokomotif, Siapa Pemenangnya?

Lomba tarik lokomotif digelar di Dipo Lokomotif Yogyakarta.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Reiny Dwinanda
Lomba Tarik Lokomotif. Peserta mengikuti lomba tarik lokomotif di Depo Lokomotif Yogyakarta, Rabu (21/8/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Lomba Tarik Lokomotif. Peserta mengikuti lomba tarik lokomotif di Depo Lokomotif Yogyakarta, Rabu (21/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta menggelar Lomba Tarik Lokomotif. Lomba yang digelar dalam rangka HUT RI ke-74 itu diikuti peserta dengan beragam latar belakang, mulai dari pegawai Stasiun Tugu Yogyakarta, petugas kebersihan, porter, sampai jurnalis yang sering meliput aktivitas KAI.

Lomba digelar di Dipo Lokomotif Yogyakarta. Sejak pagi, dua lokomotif jenis diesel elektrik nomor seri CC 201 83 06 dan CC 201 77 18 telah disiapkan. Lokomotif itu memiliki tonase 84 ton dengan 1.850 tenaga kuda.

Duel antardua kelompok yang diikuti total 16 tim itu menerapkan sistem gugur. Setiap kelompok berisikan 10 orang. Mereka beradu menarik lokomotif menggunakan tali tambang.

photo
Lomba Tarik Lokomotif. Peserta mengikuti lomba tarik lokomotif di Depo Lokomotif Yogyakarta, Rabu (21/8/2019).

Sulitnya menggerakkan sebuah lokomotif membuat pertandingan menjadi seru. Penonton tak henti memekikkan teriakan semangat.

Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, perlombaan digelar tidak cuma untuk hiburan dalam rangka HUT RI saja, tapi sekaligus sebagai edukasi masyarakat. Terutama bagi masyarakat suka mengabadikan momen terkait fasilitas kereta api.

photo
Peserta mengikuti lomba tarik lokomotif di Depo Lokomotif Yogyakarta, DI Yogyakarta, Rabu (21/8/2019).

Eko mengatakan, banyak anak yang sering berswafoto di rel atau jembatan KA. Ia mengingatkan bahwa hal tersebut bisa mengundang bahaya.

"Kalau memang ingin foto-foto, kami koordinir, bareng-bareng. yang penting selamat. Jangan sendiri-sendiri ke rel, itu tempat yang tidak boleh ada orang berada di situ," kata Eko, Rabu (21/8).

Eko mempersilakan masyarakat yang ingin mengambil foto-foto bersama KA. Tapi, ia mengingatkan agar warga tak sampai abai dengan potensi bahaya yang mengancam.

"Kami melarang semua orang yang tidak berkepentingan berada di aset-aset atau jalur-jalur KA karena sangat berbahaya," ujar Eko.

Kelompok dari Depo Lokomotif Yogyakarta keluar sebagai juara pertama. Bangunan Dinas (Bangdis) menyusul di posisi dua, Depo Kereta Yogyakarta posisi tiga, dan Sinyal dan Telekomunikasi posisi empat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement