REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus menyelenggarakan kegiatan Uji Kompetensi Skema Programmer. Kegiatan tersebut diselenggarakan di UBSI Kampus Cikampek, Jalan Ir Juanda nomor 17, Srimulya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pekan lalu.
“Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester empat program studi sistem informasi (Prodi SI) jenjang Diploma 3 (D3) UBSI,” ungkap Muhamad Syamsul Azis, kepala UBSI Kampus Cikampek dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (27/8).
Abdussomad selaku ketua Prodi SI UBSI Kampus Cikampek menjelaskan, Uji Komptensi Skema Programmer ini merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan untuk memberikan bukti tertulis berupa sertifikat kompetensi bahwa mahasiswa dan mahasiswi Prodi SI UBSI Kampus Cikampek telah kompeten dalam skema programmer. Hal itu dibuktikan dengan sertifikat kompetensi. “Tidak kalah pentingnya, juga sebagai surat keterangan pendamping ijazah,” ujarnya.
Abdussomad menambahkan, kegiatan tersebut diselenggarakan selama tiga, 21-23 Agustus 2019. Hal itu dikarenakan jumlah peserta cukup banyak peserta.
Pada sertifikasi kali ini jumlah asesor yang menguji berjumlah tiga orang. “Pada pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa juga dihimbau untuk ikut serta dalam mengikuti kegiatan uji kompetensi lainnya, baik yang diselenggarakan oleh internal kampus maupun yang dilakukan oleh pihak eksternal seperti oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo),” tambah Abdussomad.
Lebih lanjut Abdussomad mengungkapkan, setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan Uji Kompetensi Skema Programmer ini harus bersungguh-sungguh. Hal ini karena sertifikat kompetensi yang diperoleh akan sangat berguna untuk melengkapi kebutuhan dokumen demi bersaing di dunia karir setelah mahasiswa meyelesaikan jenjang pendidikannya.
“Saya sangat berharap seluruh mahasiswa dapat memanfaatkan dengan baik kegiatan Uji Kompetensi Skema Programmer ini. Uji kompetensi ini dapat meningkatkan meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya dokumen-dokumen penunjang seperti sertifikat kompetensi, selain dokumen yang utama yaitu ijazah,” harap Abdussomad.
Ia juga menjelaskan bahwa di era industri 4.0 ini banyak perusahaan yang mengutamakan kemampuan calon karyawannya selain dari nilai di ijazah.