Kamis 29 Aug 2019 13:49 WIB

Jokowi Harap Lebih Banyak Penerbangan Internasional di Yogya

Bandara Internasional Yogyakarta ditargetkan capai 20 juta penumpang per tahun.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Penumpang memasuki area bandara seusai mendarat dengan pesawat komersial Citilink saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (6/5).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Penumpang memasuki area bandara seusai mendarat dengan pesawat komersial Citilink saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Presiden Joko Widodo berharap penerbangan internasional memanfaatkan slot tambahan di Bandara Internasional Yogyakarta (BIY). Saat ini slot penerbangan internasional di BIY sudah meningkat drastis jumlahnya.

"Yang terpenting tambahan slot yang sangat besar itu akan kita berikan kepada penerbangan-penerbangan luar negeri. Sehingga makin banyak turis yang datang ke Indonesia khususnya Yogyakarta dan sekitarnya," kata Presiden Jokowi di terminal keberangkatan internasional Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, Kamis (29/8).

Baca Juga

Presiden menyebutkan kapasitas Bandara Internasional Yogyakarta akan mencapai 20 juta penumpang per tahun. Jumlahnya jauh  dibanding Bandara Adi Sutjipto yang hanya 1,8 juta penumpang per tahun.

Jokowi menyebutkan pekerjaan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta merupakan yang paling cepat di Indonesia. Bahkan mungkin juga di dunia.

"Ini cepat sekali ini, sangat cepat sekali, dan saya tadi lihat kualitas pekerjaannya juga sangat baik," katanya.

Ia menyebutkan nantinya pesawat berbadan besar juga dapat mendarat di bandara itu karena memang kualitas landas pacunya yang bagus dan padat. Ia mengharapkan kalau sudah datang penerbangan penerbangan langsung dari luar negeri segera datang ke bandara itu.

"Yang paling penting di sini ada sebuah ruang besar dari 1,8 juta menjadi 20 juta penumpang per tahun," katanya.

Menurut dia, tugas Kementerian Pariwisata, pemerintah provinsi untuk mengakomodasi permintaan permintaan dari luar karena slotnya masih banyak.

Mengenai jalan tol, Jokowi mengatakan tugas Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta beserta Menteri PUPR menyelesaikannya. Ia berharap jalur kereta api selesai terlebih dahulu pada Maret 2020 kemudian disusul dengan jalan tol.

"Semuanya akan terkoneksi. Ini saya desain besarnya kelihatan satu per satu kelihatan, ini rampungkan dulu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement